Begini Kata Arie Untung soal ‘Lawakan’ Ge dan Joshua
[tajukindonesia.id] - Arie Untung turut memberikan komentar dalam kasus lawakan yang menyinggung Islam oleh Ge Pamungkas dan Joshua Suherman. Ia menilai hal itu tidak selayaknya diutarakan.
“Kalau menurut saya mungkin awalnya tidak bermaksud seperti itu, tapi kebablasan. Itulah yang membuat akhirnya sampai keceplosan,” ujarnya ketika ditemui Kiblat.net di rumahnya yang berada di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (13/01/2018).
Artis sekaligus presenter yang dikenal kocak itu mengaku bahwa dirinya juga merasa tersinggung dengan ucapan Ge dan Joshua.
“Kalau saya melihat sebagai orang luar, saya tersinggung. Karena ada beberapa poin yang sepertinya harus saya komunikasikan lagi dengan dia,” ujarnya.
Untuk itu, ia menyarankan agar para komika atau pelawak tidak menggunakan materi agama ketika tampil di panggung. “Ibaratnya saya tuh bukan chef tapi ngomongin makanan. Kalau chef (asli)nya marah dengan saya, ya wajar saja,” sambungnya.
Menurut Arie, dalam kasus ini perlu dilakukan tabayun (konfirmasi). Dan jika diperlukan permintaan maaf, maka Ge dan Joshua harus meminta maaf.
“Nggak ada masalah. Komunikasi yang kurang tepat dan salah persepsi itulah yang menjadi masalah. Kalau ngga mau kurang tepat yang gak usah ngomongin itu,” ucapnya.
“Intinya ketemu aja, lurusin masalah, tabayun, minta maaf, selesai. Yang mau menuntut, dia punya hak untuk menuntut,” sambungnya.
Arie menyebut materi agama adalah materi berbahaya dalam dunia lawak, karena membahas mengenai apa yang dibanggakan dan dicintai. Dia mengatakan di luar negeri menggunakan agama sebagai lelucon merupakan hal yang wajar.
“Di luar negeri itu hal yang biasa. Tapi kan banyak dari mereka tidak bertuhan, ya bedalah. Kalau mereka mau seperti yang di sana, ya ke sana aja, ngelawaknya di sana. Kalau di sini kan negara yang berketuhanan,” ujar Arie.
“Gak usah ngomongin agama ngomongin pemerintah aja bisa diciduk, gak cuman masalah agama jadi. Bebas boleh tapi tetap ada koridornya,” tambahnya.
Seharusnya, kata Arie, Ge dan Joshua tidak perlu menunggu hingga keadaan memanas. Tetapi langsung melakukan klarifikasi atas apa yang mereka ucapkan.
“Masyarakat kan masih manusia semua, bisa diajak ngomong, bukan mesin bukan batu,” katanya.[kbt]
Menurut Arie, dalam kasus ini perlu dilakukan tabayun (konfirmasi). Dan jika diperlukan permintaan maaf, maka Ge dan Joshua harus meminta maaf.
“Nggak ada masalah. Komunikasi yang kurang tepat dan salah persepsi itulah yang menjadi masalah. Kalau ngga mau kurang tepat yang gak usah ngomongin itu,” ucapnya.
“Intinya ketemu aja, lurusin masalah, tabayun, minta maaf, selesai. Yang mau menuntut, dia punya hak untuk menuntut,” sambungnya.
Arie menyebut materi agama adalah materi berbahaya dalam dunia lawak, karena membahas mengenai apa yang dibanggakan dan dicintai. Dia mengatakan di luar negeri menggunakan agama sebagai lelucon merupakan hal yang wajar.
“Di luar negeri itu hal yang biasa. Tapi kan banyak dari mereka tidak bertuhan, ya bedalah. Kalau mereka mau seperti yang di sana, ya ke sana aja, ngelawaknya di sana. Kalau di sini kan negara yang berketuhanan,” ujar Arie.
“Gak usah ngomongin agama ngomongin pemerintah aja bisa diciduk, gak cuman masalah agama jadi. Bebas boleh tapi tetap ada koridornya,” tambahnya.
Seharusnya, kata Arie, Ge dan Joshua tidak perlu menunggu hingga keadaan memanas. Tetapi langsung melakukan klarifikasi atas apa yang mereka ucapkan.
“Masyarakat kan masih manusia semua, bisa diajak ngomong, bukan mesin bukan batu,” katanya.[kbt]