Inilah Transkip Video Pemeriksaan Maryam
[tajuk-indonesia.com] - Persidangan kasus dugaan pemberian keterangan palsu dengan terdakwa Miryam S Haryani, menyuguhkan sejumlah fakta menarik. Salah satunya soal catatan berisi nama-nama penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.
Dalam persidangan, jaksa penuntut umum KPK memutar video rekaman pemeriksaan Miryam di Gedung KPK pada 1 Desember 2016. Selain menampilkan video pemeriksaan, jaksa juga memperlihatkan transkip pembicaraan dari video tersebut.
Dalam video tersebut terlihat, Miryam tengah bersama 2 penyidik KPK, Novel Baswedan dan Ambarita Damanik. Sementara hasil transkip video tersebut, Miryam mengaku ke Novel soal pertemuan Komisi III dengan penyidik KPK.
Berikut hasil transkip video pemeriksaan Miryam sebagaimana diperlihatkan jaksa:
Penyidik 1: Novel Baswedan
Penyidik 2: Ambarita Damanik
Miryam: Dia itu luar biasa, pak. Komisi tiga kok saya jadi waduh, kacau ini mah, komisi luar biasa komisi tiga, gila, cuma ame lu, gue kasih tau begini, dipanggil bener, bener minggu lalu
Penyidik 1: Mmm
Miryam: Tiga hari yang lalu ini pak ya, setelah saya terima, ee ditanya jadi saya dipanggil eh ketemu … (suara tidak jelas)
Penyidik 1: Sama siapa bu?
Miryam: (suara tidak jelas) itu, bolak balik di tempat itu aja
Penyidik 1: Hmm
Miryan: Nggak pak, nggak ada bamsut
Penyidik 1: … (suara tidak jelas)
Miryam: Nggak ada bamsut pak, nggak ada bamsut waktu … (suara tidak jelas), “Apalagi bang?” (tanya Miryam ke anggota DPR yang ia temui), “Iya pasti tadi lo dipanggil kan, KPK”, “Gue udah ketemu penyidik tujuh orang dengan pegawainya” (ungkap anggota DPR dimaksud ke Miryam), terus ketemu pak, dengan namanya ini pak.
Penyidik 1: Siapa namanya?
Miryam: Gak kenal
Penyidik 1: Hm?
Miryam: Nih, coba, nih (menunjukkan kertas)
Penyidik 1: Hm
Miryam: Ini pak, nih
Penyidik 1: Hmm.. Pak Direktur
Miryam: Saya kan cuma baca tapi tidak baca tanda tangan, pak
Penyidik 1: He ehm
Miryam: Dia yang malu, tapi saya nggak ngomong, pokoknya ini ya kamu bayar dulu, tapi saya nggak ngomong
Penyidik 2: Mereka minta berapa bu?
Miryam: Dua Miliar, pak, Terus, mbak saya nggak ngomong, saya nggak ngomong
Penyidik 2: (Batuk)
Miryam: Kan undangannya, panggilannya udah saya terima, saya nggak ngomong kok beliau saya udah terima undangan, tapi kan nggak ngepas ini
Penyidik 1: Hm mm
[aktual]
Penyidik 1: Mmm
Miryam: Tiga hari yang lalu ini pak ya, setelah saya terima, ee ditanya jadi saya dipanggil eh ketemu … (suara tidak jelas)
Penyidik 1: Sama siapa bu?
Miryam: (suara tidak jelas) itu, bolak balik di tempat itu aja
Penyidik 1: Hmm
Miryan: Nggak pak, nggak ada bamsut
Penyidik 1: … (suara tidak jelas)
Miryam: Nggak ada bamsut pak, nggak ada bamsut waktu … (suara tidak jelas), “Apalagi bang?” (tanya Miryam ke anggota DPR yang ia temui), “Iya pasti tadi lo dipanggil kan, KPK”, “Gue udah ketemu penyidik tujuh orang dengan pegawainya” (ungkap anggota DPR dimaksud ke Miryam), terus ketemu pak, dengan namanya ini pak.
Penyidik 1: Siapa namanya?
Miryam: Gak kenal
Penyidik 1: Hm?
Miryam: Nih, coba, nih (menunjukkan kertas)
Penyidik 1: Hm
Miryam: Ini pak, nih
Penyidik 1: Hmm.. Pak Direktur
Miryam: Saya kan cuma baca tapi tidak baca tanda tangan, pak
Penyidik 1: He ehm
Miryam: Dia yang malu, tapi saya nggak ngomong, pokoknya ini ya kamu bayar dulu, tapi saya nggak ngomong
Penyidik 2: Mereka minta berapa bu?
Miryam: Dua Miliar, pak, Terus, mbak saya nggak ngomong, saya nggak ngomong
Penyidik 2: (Batuk)
Miryam: Kan undangannya, panggilannya udah saya terima, saya nggak ngomong kok beliau saya udah terima undangan, tapi kan nggak ngepas ini
Penyidik 1: Hm mm
[aktual]