Aktivis Syahganda Nainggolan Menilai Perjuangan Melawan Rezim Jokowi Terbelah; Kelompok Islam Mau Berdamai, Kaum Nasionalis Enggan


[tajuk-indonesia.com]         -        Perjuangan melawan rezim Joko Widodo selama ini memang terbelah antara kelompok Islam dan kelompok nasionalis. Pembelahan ini terjadi secara natural. Ada yang sudah menyatakan ingin berdamai, dan ada yang masih belum mau berdamai.

Kelompok yang sudah menyampaikan keinginan berdamai dengan sejumlah syarat adalah kelompok Islam, dalam hal ini Rizieq Shihab yang merupakan pentolan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) tentang penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sementara kelompok lain, yaitu kaum nasionalis, kelihatannya masih enggan.

Aktivis Syahganda Nainggolan dalam pesannya kepada Sri Bintang Pamungkas, mengatakan, SBP sebaiknya tidak menolak keinginan Rizieq Shihab untuk berdamai dengan pemerintah. 

“Perjuangan melawan rezim Joko Widodo selama ini memang terbelah antara kelompok Islam dan kelompok nasionalis. Kelompok Islam adalah kelompok HRS dan GNPF. Sedangkan kelompok Nasionalis adalah Sri Bintang Pamungkas, Rachmawati Soekarnoputri, Hatta Taliwang, dkk,” ujar aktivis Syahganda Nainggolan.

Menurut Syahganda, karena yang ingin berdamai dengan pemerintah adalah Rizieq Shihab dan kelompok Islam, tentu saja ini tidak terkait dengan SBP dan kaum nasionalis. 

“Jadi Mas Bintang tidak perlu pula menolak keinginan HRS untuk berdamai,” ujarnya.

Syahganda menyarankan SBP untuk istiqomah dalam pilihan perjuangannya. Karena bukan tidak mungkin, model perjuangan SBP yang dikenal yang revolusioner dan non-kooperatif bisa saja akhirnya yang direstui Allah Azza Wa Jalla. [rmol]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Subscribe to receive free email updates: