Novel Jawab Tuduhan Ahok soal Warga Pulau Seribu Kurang Beriman !



[tajukindonesia.net] Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut Novel Bamukmin mengatakan umat Islam di Kepulauan Seribu kurang beriman karena tidak melaporkan tentang penistaan agama ke polisi. Namun Novel memberikan penjelasan tentang pernyataannya itu.

"Bukan kurang beriman. Mereka (warga Kepulauan Seribu) yang tertawa mendengarkan komentar Ahok itu orang awam, yang tidak mengerti Al Maidah 51 itu apa. Jadi mereka tertawa saja," kata Novel ketika dihubungi detikcom, Selasa (3/1/2017) malam.

Novel mengaku sempat memberikan penjelasan terkait dengan itu dalam persidangan kemarin di aula Kementerian Pertanian (Kementan). Novel menyebut orang beriman tidak akan memilih Ahok sebagai pemimpin.

"Jadi konteksnya, tadi (di persidangan) ditanyakan. Bagaimana melihat mereka yang tertawa? Mereka yang tertawa itu bukannya tidak beriman. Nah adapun yang tidak beriman yang menyatakan bahwa ayat 51 itu ditujukan kepada orang yang beriman. Kalau orang-orang beriman akan terpanggil untuk tidak memilih Ahok, begitu," ujar Novel.
"Karena tadi saya sampaikan beriman sudah pasti Islam, kalau Islam belum tentu beriman. Apa yang saya sampaikan, respons masyarakat yang ada menghadiri acara Ahok dalam budi daya ikan kerapu, ibu-ibu yang mereka memang awam agama. Nah yang dipanggil dalam Al Maidah itu yang dipanggil itu orang-orang yang beriman. Nah itu yang jelasnya," sambung Novel.

Sebelumnya, setelah menjalani sidang kemarin, Ahok menyebut Novel melaporkan dugaan penistaan agama ke polisi dengan tulisan 'atas kehendak umat Islam se-Indonesia'. Ahok pun menanyakan mengapa saat dia berpidato di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, tidak ada warga yang memprotesnya.

"Habib Novel juga mengatakan sorenya, 27 September itu, banyak telepon dari Kepulauan Seribu menelepon beliau mengatakan saya menista menodai agama. Ini tertulis laporan tersebut atas kehendak umat Islam seluruh Indonesia. Lalu kita tanya, orang Kepulauan Seribu umat Islam Indonesia bukan? Iya, tapi kurang beriman, katanya. Ini beda Islam-nya," kata Ahok setelah menjalani sidang di aula Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (3/1).

Padahal, menurut Ahok, warga Kepulauan Seribu tampak menerima kedatangannya dengan baik-baik saat itu. Ahok pun sempat menyampaikan protes bahwa pidatonya berlangsung selama 1 jam 40 menit, tapi video yang dilaporkan ke polisi hanya 13 detik.

"Saya sampaikan mereka hanya mengambil 13 detik pidato saya. Padahal itu saya 1 jam 40 menit," ucap Ahok. [dnws]






Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :