Lebih lanjut dia menuturkan, Jokowi juga dipilih mayoritas pemilih yang tak tamat SD sekitar 61,9 persen. Kemudian di kalangan pemilih itu, Prabowo dipilih 23,6 persen.
Survei Populi Center ini dilakukan pada tanggal 19 hingga 26 Oktober 2017 di 34 provinsi Indonesia. Dengan metode wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden. Semua responden dipilih dengan metode acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of error survei ini kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Jawa Pos dengan Judul “Pemilih Jokowi Didominasi Masyarakat Tidak Berpendidikan” ini menuai angkara murka dari pendukung Jokowi yang biasa disebut cebong.
Sebutan Cebong ini ikut dipopulerkan juga oleh Ruhut Sitompul sebagai simpatisan garis keras Jokowi.
Beberapa komentar cebong yang berhasil dirangkum oleh republikin.com adalah berikut:
“Mending tak berpendidikan asal banyak moral, drpd wowo di pilih karena tak pny moral” @Tirtonoto2
“Oh, ya? Pengamatan saya di media sosial, pendukung @jokowi cerdas, berpikir rasional; beda dengan haters yang terlihat bodoh, tak rasional.” @parlandungan
“Gak papa gak berpendidikan… tp tulus, berbuat kebaikan, taat ibadah… daripada berpendidikan tp buat “ngakali” orang lain… 
” @eriawan_cp
Sadar tulisannya membuat kemurkaan pendukung Jokowi, Jawa Pos segera mengganti judul menjadi “Pemilih Jokowi Didominasi Masyarakat Tidak Bersekolah”
Semoga dengan digantinya judul tersebut tidak ada lagi cebong yang loncat dari kolam sambil marah-marah. Mari kembali ke kolam.
[
rpc]