Mengejutkan! Ini Alasan Responden Tidak Setuju Jokowi Kembali Pimpin Indonesia
[tajuk-indonesia.com] - Poltracking Indonesia mengatakan bahwa sebesar 37.2 persen responden mengatakan Presiden Joko Widodo kurang berhasil memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia saat ini.
Pertanyaan tersebut, ditujukan kepada responden yang sangat tidak setuju dan kurang setuju terhadap perlu tidaknya kepemimpinan Presiden Jokowi dilanjutkan dua periode sebesar 25.7 persen.
“Sebesar 37.2 persen responden Jokowi kurang berhasil memperbaiki kondisi ekonomi, dan sosok presiden yang cenderung dikendalikan partai politk dipilih responden sebesar 19.6 persen untuk tidak melanjutkan kepemimpinannya,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha di Jakarta Pusat, Minggu (26/11).
“Sebesar 4.7 persen responden menilai bahwa Presiden Jokowi kurang mendukung umat Islam,” tambahnya.
Sementara itu, Poltracking Indonesia mengklaim jika sebayak 44.2 persen yang memilih Presiden Jokowi adalah presiden pro rakyat menjadi alasan layak untuk melanjutkan pemerintahan.
“Alasan kondisi ekonomi membaik di bawah presiden Jokowi hanya sebesar 5.9 persen dan sebesar 1.4 persen karena Jokowi dihormati bangsa- bangsa lain di dunia,” pungkasnya.
Untuk diketahui, survei dilakukan pada 8-15 November 2017 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan sampel 2400 responden dan margin of error +/- 2 % dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.[pic]
“Sebesar 4.7 persen responden menilai bahwa Presiden Jokowi kurang mendukung umat Islam,” tambahnya.
Sementara itu, Poltracking Indonesia mengklaim jika sebayak 44.2 persen yang memilih Presiden Jokowi adalah presiden pro rakyat menjadi alasan layak untuk melanjutkan pemerintahan.
“Alasan kondisi ekonomi membaik di bawah presiden Jokowi hanya sebesar 5.9 persen dan sebesar 1.4 persen karena Jokowi dihormati bangsa- bangsa lain di dunia,” pungkasnya.
Untuk diketahui, survei dilakukan pada 8-15 November 2017 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan sampel 2400 responden dan margin of error +/- 2 % dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.[pic]