'Anak muda harus memiliki kepedulian hadapi ancaman radikalisme'
[tajuk-indonesia.com] - Anak muda diminta memperkuat pertahanan diri dengan memperkaya pemahaman tentang jati diri bangsa, terutama Pancasila sebagai dasar negara. Ini penting dalam menghadapi era globalisasi dan kemajuan informasi teknologi dalam mengantisipasi ancaman radikalisme.
"Anak muda zaman now harus memiliki kepedulian dan pertahanan dalam menghadapi ancaman global, seperti radikalisme dan terorisme. Dengan begitu anak muda zaman now bisa menjadi pahlawan masa kini dengan menjadi agen kemajuan, perdamaian, dan kesatuan NKRI," kata Muhammad Syaiqullah, Selasa (7/11).
Pengajar Kajian Strategis dan Global Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia ini mengatakan perjuangan anak muda hari ini adalah perjuangan melawan intoleransi, radikalisme, dan upaya perpecahan lainnya. Mereka diharapkan bisa melakukan kontra narasi terhadap konten-konten negatif di dunia maya baik itu intoleransi, radikalisme, terorisme, dan hoax.
"Faktanya, negara kita tengah banyak menghadapi ancaman baik itu dari sisi ekonomi, politik, budaya, dan intoleransi. Itulah yang harus dilawan anak muda," tutur jebolan Universitas Marmara, Turki ini.
Dia menilai anak muda sekarang terkesan acuh dengan masalah-masalah kebangsaan. Karena itu, ia kembali mengajak kepada generasi muda untuk tidak larut dari modernisasi dan tetap menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan kearifan lokal.
Menurutnya, anak muda jangan malu belajar dan memahami Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Tentu pemahamannya harus disesuaikan dengan tren dan cara anak muda zaman now. Pancasila tidak lagi bisa kita sekat menjadi ideologi satu kelompok saja, karena Pancasila milik semua generasi muda," tandasnya.[mdk]