Simak! Ini Pengakuan Sri Mulyani Soal Hambatan Pengganggu Perekonomian


[tajuk-indonesia.com]             -             Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) menyebut masalah yang dihadapi perekonomian nasional masih tetap tinggi. Baik dari dalam maupun luar negeri. Kendati demikian dirinya tetap merasa optimis bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi sesuai target.

Pemerintah sendiri di Rancangan APBN 2018 menargetkan ekonomi bisa tumbuh 5,4 persen. “Kami tetap menganggap 5,4% itu masih reachable, masih bisa dicapai. Namun memang upayanya akan ekstra keras,” ujar SMI di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, ditulis Selasa (12/9).

Tantangan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4% kata SMI ialah pertumbuhan konsumsi yang harus tercapai 5,1% di 2018 nanti. Sementara Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi sendiri diharapkan tumbuh 6,3%.
“Itu tantangan kita. Dan dana investasi harus tinggi karena akan menggerakkan investasi yang berasal dari pemerintah, BUMN, capital market, perbankan, dan penanaman modal dalam negeri, luar negeri dan korporasi sendiri,” kata SMI.

Hal yang sama juga harus dilakukan terhadap investasi dari luar negeri atau Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), memiliki share sebanyak 14,5%.

“Itu bisa tercapai karena pemerintah saat ini terus menjaga iklim inevstasi, maka PMA dan PMDN diharapkan mampu untuk berkontribusi terhadap capital spending di perekonomian sebesar Rp769 triliun,” tutur dia.

Agar perekonomian terus bertumbuh, pemerintah juga harus bisa menggenjot laju kredit. Karena sektor ekonomi sangat membutuhkan pembiayaan dari perbankan yang signifikan.

Karena untuk untuk bisa tumbuh 5,4%, SMI memperkirakan kredit perbankan harus tumbuh Rp483 triliun.

“Kami memperkirakan dalam hal ini perbankan harus tumbuh Rp483 triliun kreditnya untuk mencapai growth 5,4%, dibandingkan situasi 2017 yang kita perkirakan apabila dia bisa tumbuh mencapai 5,2%, maka dia bisa ekspansi dengan total credit growth-nya adalah Rp370 triliun,” kata dia.

Sementara untuk pasar modal, SMI berharap dalam hal ini IPO akan bisa tumbuh sekitar 10 hingga 15%. Karena dengan swasta yang banyak bertumbuh, maka belanja mudal (capex) bisa mencapai lebih dari dari Rp500 triliun yaitu Rp523 triliun.

“Makanya kita harap investasi dari PMA dan PMDN harus tumbuh sekurang-kurangnya sekitar 17-19%. Ini yang akan menjadi prasarat bagi 5,4% pertumbuhan ekonomi untuk bisa tercapai tahun 2018,” tukas SMI.  [aktual]












Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :