MENCEKAM! Saat Masa Mengepung Kantor LBH Melakukan Seminar Yang Diduga Berbau Komunis
[tajuk-indonesia.com] - Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Suyudi Ario Seto beserta Dandim 0501/Jakarta Pusat Letkol Edwin Adrian Sumantha mencoba menenangkan sejumlah massa yang berkerumun di Kantor LBH, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2017).
Setelah melakukakan diskusi dengan para perwakilan LBH di dalam gedung mereka menjelaskan kepada sekumpulan massa yang sudah memanas. Suyudi mengatakan, pihaknya memastikan acara di dalam tak terbau komunis. Kata dia, apabila ditemukan sebuah bukti ada unsur komunis, pihaknya bersedia menerima laporan dari masyarakat.
“Acara itu bukan acara PKI. Sehingga kegiatan tadi dilanjutkan dengan aksi seni. Malam ini sebenarnya tadi saudara di dalam sudah ingin kembali. Sehingga mereka hanya sedikit yaitu 23 orang. Untuk itu rekan-rekan harus menyikapi dengan hati-hati. Silakan kita buka ruang untuk laporan. Kalau apa yang dikata di medsos itu kegiatan PKI, saya katakan itu tidak benar,” ujarnya di lokasi.
“Bohong, Bohong. Ganyang, ganyang PKI sekarang juga,” timpal sekumpulan massa.
Suyudi menegaskan, pihaknya sama sekali tak melindungi kelangsungan aksi PKI di Tanah Air. Apa yang dikatakan sudah sesuai dengan fakta setelah berdiskusi dengan massa dari LBH.
“Tidak ada perlindungan PKI. Saya berbicara sesuai fakta yang ada negara kita adalah negara hukum. Kita bisa sampai hari ini. Kita berjuang bekerja dengan ormas Islam bertugas. Sampai bisa seperti ini karena darah perjuangan,” tuturnya.
Sementara itu, Dandim 0501, Letkol Edwin Adrian Sumantha menjelaskan, bila benar ditemukan unsur PKI di dalam maka TNI yang paling terdepan untuk menumpasnya. Pihaknya bersama Polri akan terus mengawal proses itu.
“Saya sudah masuk ke dalam mewakili kalian semua. Bila ada kegiatan PKI kami yang terdepan. Kalau ada bukti proses. Saya minta semua tenang. Kita akan kawal prosesnya,” ujarnya.
Berdasarkan pantaun Okezone, setelah kedua penegak hukum itu berbicara dan menjelaskan perihal persoalan sebenarnya massa masih tetap menduduki lokasi. Mereka akan bertahan di depan gedung, karena tetap ingin masuk ke dalam kantor tersebut.
Sekumpulan massa yang mayoritas dari komunitas Betawi itu bersikukuh kalau melawan PKI adalah sebuah jihad. Oleh sebab itu, mereka memilih untuk bertahan. “Siap lawan PKI,” siap.” sahut massa di lokasi.
“Siap mati syahid,” siap.” lanjut teriakan massa. [okz]
“Bohong, Bohong. Ganyang, ganyang PKI sekarang juga,” timpal sekumpulan massa.
Suyudi menegaskan, pihaknya sama sekali tak melindungi kelangsungan aksi PKI di Tanah Air. Apa yang dikatakan sudah sesuai dengan fakta setelah berdiskusi dengan massa dari LBH.
“Tidak ada perlindungan PKI. Saya berbicara sesuai fakta yang ada negara kita adalah negara hukum. Kita bisa sampai hari ini. Kita berjuang bekerja dengan ormas Islam bertugas. Sampai bisa seperti ini karena darah perjuangan,” tuturnya.
Sementara itu, Dandim 0501, Letkol Edwin Adrian Sumantha menjelaskan, bila benar ditemukan unsur PKI di dalam maka TNI yang paling terdepan untuk menumpasnya. Pihaknya bersama Polri akan terus mengawal proses itu.
“Saya sudah masuk ke dalam mewakili kalian semua. Bila ada kegiatan PKI kami yang terdepan. Kalau ada bukti proses. Saya minta semua tenang. Kita akan kawal prosesnya,” ujarnya.
Berdasarkan pantaun Okezone, setelah kedua penegak hukum itu berbicara dan menjelaskan perihal persoalan sebenarnya massa masih tetap menduduki lokasi. Mereka akan bertahan di depan gedung, karena tetap ingin masuk ke dalam kantor tersebut.
Sekumpulan massa yang mayoritas dari komunitas Betawi itu bersikukuh kalau melawan PKI adalah sebuah jihad. Oleh sebab itu, mereka memilih untuk bertahan. “Siap lawan PKI,” siap.” sahut massa di lokasi.
“Siap mati syahid,” siap.” lanjut teriakan massa. [okz]