Setelah Salaman, SBY dan Megawati Jangan Berantem Lagi


[tajuk-indonesia.com]       -       Pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri di Istana Negara kemarin memang menarik perhatian. Setelah lama tak berjumpa, dua mantan Presiden Indonesia tersebut akhirnya dipertemukan saat hari kemerdekaan.

Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mardani Ali Sera menilai pertemuan tersebut mencerminkan kalau bangsa Indonesia telah berdemokrasi secara dewasa, khususnya para pemimpin bangsa.

“Kita tentu gembira ya ketika pemimpin rukun dan guyub. Sikap berjabat tangan keduanya mencerminkan pimpinan sudah sangat dewasa dalam berdemokrasi,” kata Mardani saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/8/2017).

Menurutnya, pertemuan SBY dan Megawati sekaligus mencerminkan budaya bangsa ketimuran yang kental dengan keramahtamahan antar sesama.

“Ada banyak perbedaan pendapat tetapi saling menghargai secara profesional. Itulah kita, budaya orang timur,” tegasnya.

Dia berharap, pertemuan dua mantan Presiden ini tidak akan menggugurkan keharmonisan yang sudah lama tak terlihat. Sebab keduanya memang jarang sekali berada dalam satu acara.

“Hubungan ini harus jalan terus, jangan pernah habis salaman, habis itu berantem lagi. Pastikan salaman itu momen awal untuk rekonsiliasi, mau koalisi juga boleh,” tutupnya.

Berdasarkan catatan, SBY terakhir kali bertemu Megawati saat tahun 2003. Kala itu, Ketua Umum PDIP tersebut masih menjabat sebagai Presiden. Selama 10 tahun sejak SBY memimpin Indonesia pada 2004, Megawati selalu absen memenuhi undangan upacara hari kemerdekaan di Istana Merdeka.

Setiap tahunnya, undangan upacara kemerdekaan di istana untuk mantan presiden selalu dilayangkan. Namun Megawati tak datang, biasanya diwakili oleh putrinya Puan Maharani, yang ditemani oleh ayahnya saat masih hidup, Taufiq Kiemas.[krm]
















Subscribe to receive free email updates: