Fahri Sebut Pernyataan Jokowi Soal 'Klemar-klemer atau Diktator' Harus Ditanggapi Serius


[tajuk-indonesia.com]         -        Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, angkat bicara soal seloroh Presiden Jokowi yang menyebut dirinya serba salah lantaran dahulu dianggap klemar-klemer tapi sekarang malah dianggap seorang diktator karena berusaha menegakkan hukum dengan tegas.

Pernyataan tersebut terlontar ketika Presiden Jokowi melakukan peresmian Museum Keris di Solo, Rabu (9/8) kemarin. "Jadi yang benar yang mana?" kata Presiden saat itu.

Menurut Fahri, seharusnya para pengamat politik langsung membuat pernyataan terkait pandangan Presiden Jokowi tersebut.

"Karena, dalam hiruk-pikuk yang ramai, kita menganggap serius yang tidak serius, atau menganggap tidak serius soal-soal yang serius," kata Fahri, dalam sebuah video streaming yang diunggah melalui akun Facebooknya, Kamis (10/8).

"Menurut saya, pandangan Presiden ini mengandung suatu keseriusan. Kita lah yang harus membuat respon. Presiden juga harusnya terus menjawab," tambahnya.

Berdasarkan ucapan Presiden tersebut, lanjut Fahri, seharusnya muncul paling tidak sebuah diskusi maupun pembahasan yang mendalam. Pasalnya, saat ini telah ada sejumlah istilah dan kata-kata penting yang dikenalkan ke khalayak umum, misalnya 'anti-Pancasila', yang menurutnya tidak direspons kritis oleh masyarakat.

"Kata anti-Pancasila itu menurut saya sangat mematikan tapi nyaris tidak ada perdebatan. Kita tidak temukan filosofi atau pandangan di balik itu. Kita tidak menemukan argumen teoritis dan politiknya. Akan tetapi, tahu-tahu sudah berlaku dan makan korban," katanya lagi.

Oleh karena itu, Fahri mengimbau agar masyarakat mau memberikan respons terhadap pernyataan-pernyataan Presiden secara serius. Menurutnya, agar dapat memberikan respons yang baik, masyarakat harus paham terlebih dahulu tentang definisi dan makna kata 'otoriter' maupun 'diktator' tersebut.

"Pernyataan Presiden soal otoritarianisme dan lemah itu tadi, harus mendapat respons dari kita," ujarnya. [jnc]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :