Doorr!! Fahri Hamzah Gunakan Satu Peluru, KPK Kena Novel Baswedan Kena


[tajuk-indonesia.com]         -         Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah kembali berkoar-koar melalui akun twitter miliknya. Meski menyasar KPK, ia juga menyinggung Novel Baswedan.

Hal itu dicuitkan panjang oleh Fahri dengan membubuhi hastag #BedahKPK, Minggu (6/8).

“Sebenarnya sudah banyak laporan tentang KPK. Tapi tidak ada lembaga negara yang berani melanjutkan,” buka Fahri.

Fahri menganggap KPK saat ini sudah seperti negara dalam negara dengan kekuatan yang memiliki sumberdaya.

“Kalau ada lembaga seperti ini pasti adanya di negara bukan demokrasi. Karena prinsip kerja KPK adalah anomali dalam demokrasi,” lanjutnya.

Ia menyatakan, KPK juga sudah menjadi lembaga yang tak tersentuh serta tak pernah mendapat pengawasan dan akhirnya hanya mendapat pujian dan pembelaan.

“Maka KPK semakin tidak tersentuh. Bahkan semakin seperti berhala yang disembah dan tak boleh disentuh,”

Uniknya, Fahri juga sempat menyinggung para aktivis antikorupsi yang ia kaitkan degan Novel Baswedan.

Ia pun menggambarkan Novel sebagai sosok yang tak tersentuh dan selalu mendapat dukungan.

“Dalam keadaan diperiksa oleh DPR (melalui Pansus KPK), para aktivis anti korupsi akan menggunakan Novel Baswedan sebagai tameng hidup,”

“Mulailah personalisasi bahwa Novel Baswedan adalah KPK dan KPK adalah anti korupsi dan Anti korupsi adalah Novel Baswedan,” urainya.

Menurut Fahri, personalisasi itu juga yang menjadi ide di balik usulan pembentukan Tim Pencari Fakta. Hal itu merupakan cara lama yang digunakan pegiat anti korupsi untuk bertahan.

Lebih lanjut, Fahri juga menilai ada keistimewaan bagi para pegawai dan komisioner KPK saat tertimpa sebuah kasus.
Bahkan dalam kasus penyerangan Novel, sejumlah pegiat antikorupsi menghitung hari demi hari penyelesaian kasus tersebut.

“Setiap hari akan dihitung, penanganan perkara Novel Baswedan akan menjadi berita harian untuk menjaga nyala api pergerakan,”

“Itulah salah satu blessing in disguise bagi KPK dan kelompok pergerakan ini untuk berjuang sampai akhir,” katanya.

“Sekali lagi banyak yang gugur membela negara dan rakyatnya, nyaris tak terdengar sebagai pahlawan tanpa nama,”

“Tiba-tiba gara-gara seorang Novel Baswedan ribut seluruh dunia gara-gara kena air keras yang alhamudlillah tak sempat hilangkan nyawa,” sesal Fahri.

Menurutnya, KPK tidak adil kepada pejabat negara lain karena mengeksploitasi isu Novel sebagai isu bangsa Indonesia.

“Tapi inilah konsistensi perjuangan KPK membuat hanya KPK, pegawai dan pendukungnya yang relevan,”

Banyak pejabat negara dan PNS serta ASN merasa seperti kurang berharga, tetapi hanya KPK yang terpuja,” [psid]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :