Di Isukan Pro Pengusaha, Ahok Membantahnya!
[tajukindonesia.net] - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah dirinya yang lebih pro terhadap pengusaha ketimbang masyarakat kecil. Ahok menegaskan, pejabat publik adalah pelayan masyarakat.
"Menurut saya, pejabat itu adalah pelayan masyarakat. Tidak benar kalau saya menggusur tempat-tempat itu untuk digantikan bangunan lain, seperti mal. Lokasi yang kami gusur semunya untuk rakyat agar bisa memperoleh kehidupan yang lebih layak," kata Ahok dalam acara rapat kerja dan pelantikan Bappilu Hanura, di Hotel Sunlake Sunter, Jakarta Utara, Minggu (11/12).
Ahok pun berencana untuk mematahkan stigma masyarakat tersebut. Menurut mantan Bupati Belitung timur itu, selama ini program penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI adalah untuk memberikan kehidupan yang laik bagi warga yang tinggal di lingkungan kumuh.
"Stigma yang selalu ada di masyarakat adalah pejabat enggak pernah mau kerja dengan rakyat dan lebih pro ke pengusaha. Stigma tersebut yang sedang kami coba patahkan," kata Ahok.
Ke depannya, bila ia kembali terpilih menjadi gubernur DKI maka dirinya dan Djarot Saiful Hidayat bakal meningkatkan indeks pembangunan manusia.
"Saat ini indeks pembangunan manusia di Jakarta sudah mencapai 78,9 persen. Sedangkan angka mentok indeks pembangunan manusia di dunia itu 80 persen. Hanya kurang 1,01 persen agar indeks pembangunan manusia kita setaraf internasional," imbuhnya. [jtns]
Ahok pun berencana untuk mematahkan stigma masyarakat tersebut. Menurut mantan Bupati Belitung timur itu, selama ini program penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI adalah untuk memberikan kehidupan yang laik bagi warga yang tinggal di lingkungan kumuh.
"Stigma yang selalu ada di masyarakat adalah pejabat enggak pernah mau kerja dengan rakyat dan lebih pro ke pengusaha. Stigma tersebut yang sedang kami coba patahkan," kata Ahok.
Ke depannya, bila ia kembali terpilih menjadi gubernur DKI maka dirinya dan Djarot Saiful Hidayat bakal meningkatkan indeks pembangunan manusia.
"Saat ini indeks pembangunan manusia di Jakarta sudah mencapai 78,9 persen. Sedangkan angka mentok indeks pembangunan manusia di dunia itu 80 persen. Hanya kurang 1,01 persen agar indeks pembangunan manusia kita setaraf internasional," imbuhnya. [jtns]