Arief Puyuono Bilang FDS Bikin Siswa Seperti Robot


[tajuk-indonesia.com]       -       Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai, kebijakan full day school yang tengah dibahas pemerintah, bisa menjadi peserta didik seperti robot.

Maka itu, ia meminta Presiden Joko Widodo bisa bijak dalam membuat kebijakan pendidikan nasional. Mengingat, kebijakan yang tidak matang akan berdampak buruk bagi karakter peserta didik.

"Joko Widodo harus bijak dalam membuat kebijakan pendidikan nasional sebab jika tidak maka yang dihasilkan sekolah hanyalah generasi robot pada masa mendatang," kata Arief kepada TeropongSenayan di Jakarta, Minggu (13/8/2017).

"Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 tentu saja akan berdampak pada murid, orang tua murid dan guru," tambahnya.

Arief pun membeberkan dampak langsung tersebut, yakni bertambahnya biaya rumah tangga wali murid dan biaya yang harus dikeluarkan oleh guru jika ada sistim belajar delapan jam.
"Tentu ini akan memberatkan dimana orang tua wali murid harus menambah uang jajan murid sekolah karena waktu belajar yang mirip dengan waktu kerja buruh. Begitu juga para guru, biaya untuk hidupnya jadi bertambah," tuturnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengungkapkan, keberhasilan pendidikan karakter bukan bergantung pada waktu lama belajar, melainkan pada penyusunan kurikulum, materi pendidikan, dan metode mengajar. Ia memberi contoh pengajaran mata pelajaran IPA di sekolah yang sangat monoton dan tidak memiliki sentuhan pendidikan karakter.

"Jadi, ini membuktikan kalau menteri pendidikan tidak punya sistem yang tepat dalam membangun karakter generasi mendatang kalau cuma menghasilkan belajar delapan jam dalam lima hari," jelasnya.

Untuk itu, Arief mengharapkan Kementerian Pendidikan dan Budaya mampu membuat sistem pendidikan yang singkat dan padat serta mudah dimengerti oleh para siswa.

"(Sistem pendidikan) harus bisa mempengaruhi karakter murid untuk menjadi generasi mendatang yang berkualitas dan bukan generasi robot. Bijaklah Pak Joko Widodo jangan sampai kebijakan belajar delapan jam justru hanya menghasilkan generasi yang tidak berkarakter karena murid kurang gizi," pungkasnya.[ts]













Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :