Waduh! Klaim Atasi Kelangkaan, Menteri Susi Setujui Impor Garam Konsumsi
[tajuk-indonesia.com] - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berencana membuka impor garam konsumsi untuk mengatasi kelangkaan. Namun sayang, belum ditentukan kapan waktu impor akan dilakukan. Sementara, kelangkaan dan harga telah membuat pelaku usaha kecil dan ibu rumah tangga menjerit.
Susi mengaku tidak keberatan dengan impor garam. Menurutnya, dirinya akan meminta PT Garam (Persero) melakukan impor garam guna memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
"Selama belum ada panen, nanti kami akan minta PT Garam untuk impor. Tapi untuk yang garam industri, itu urusan Kementerian Perdagangan," kata Susi di Jakarta, kemarin.
Namun demikian, Susi belum bisa memastikan kapan impor akan dilakukan dan berapa kuotanya. Menurutnya, kuota impor garam masih dalam perhitungan oleh Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Poerwadi.
Susi menerangkan, kuota impor akan dilihat dari penghitungan yang dilakukan pihaknya bersama kementerian lain terkait. Jika produksi dalam negeri banyak, maka jumlah impor akan sedikit. Sebaliknya, jika panen minim, kuota impor akan diperbesar. "Rencana impor garam akan didatangkan dari Australia dan India," paparnya.
Susi menyebutkan kebutuhan garam konsumsi di dalam negeri saat ini mencapai 2,7 juta ton. Sementara itu produksi di dalam negeri masih di bawah jumlah tersebut. Susi mengungkapkan, untuk melindungi petani garam dari dampak impor, pihaknya akan mengelurkan aturan masa waktu impor boleh dilakukan dan tidak.
Seperti diketahui, harga garam di seluruh Indonesia mengalami kenaikan cukup signifikan, hingga 400 persen. Hal ini terjadi karena komoditas tersebut langka akibat minimnya jumlah produksi dan ketidakakuratan pemerintah menghitung kuota impor.[rmol]