Sidang Ahok Minta Ditunda, Bukti Polisi Bukan Milik Rakyat Tapi Golongan Tertentu


[tajuk-indonesia.com]        -        Langkah kepolisian yang meminta persidangan terdakwa penista agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditunda, dinilai pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar melenceng dari kewenangannya.

Terlebih, kata Bambang, kepolisian merupakan bagian dari criminal justice system yang memiliki arti mereka tidak punya wewenang untuk meminta suatu sidang pengadilan ditunda.

“Apalagi dengan menggunakan data intelijen,” kata dia dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (7/4).

Permintaan Polda Metro Jaya kepada Pengadilan Negeri Jakarta Utara untuk menunda sidang pembacaan tuntutan dan pleidoi, kata dia secara tindak lansung menunjukan adanya indikasi kepentingan politis.

“Dari sini, indikasi adanya kepentingan politis terhadap polri menjadi semakin jelas.”
Aparat, kata dia harus berpihak kepada rakyat dan bangsa. Kepolisian, kata dia, tidak boleh berpihak pada golongan tertentu.

“Indonesia akan mundur jauh ke belakang jika aparat bukan lagi milik rakyat, bukan lagi milik kepentingan bangsa, tapi milik golongan tertentu.”

Polda Metro Jaya mengeluarkan surat permintaan pengunduran pembacaan tuntutan dan pleidoi demi keamanan hari pencoblosan Pilgub DKI Jakarta putaran kedua nanti. Permintaan penundaan sidang disampaikan dalam surat resmi Polda Metro Jaya yang diterima awak media.

Surat tersebut ditandatangani Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan dan dikeluarkan pada Selasa 4 April 2017 lalu. Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan adanya surat permintaan itu.

Argo mengatakan, permintaan penundaan yang dilayangkan ke PN Jakarta Utara itu demi menjaga situasi keamanan dan ketertiban Jakarta menjelang pemungutan suara putaran kedua. Terlebih, pelaksanaan sidang mendekati masa tenang dan pencoblosan sehingga ada potensi pengerahan masa.

“Maka untuk meminimalisasi kemungkinan yang ada, begitu juga penundaan pemeriksaan cagub Anies Baswedan dan Sandiaga Uno,” klaim dia.[pm]













Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :