Hot!! Tuntut Romi dan Djan Dipecat, Laskar PPP Yogya Desak Munaslub
[tajuk-indonesia.com] - Konflik di tubuh PPP belum juga terselesaikan. Laskar-laskar PPP di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) gerah melihat kondisi tersebut.
Konflik dua kubu di DPP PPP dianggap telah merusak jalinan persaudaraan. Laskar-laskar PPP di DIY, yang jumlahnya mencapai sekitar 200, menyatakan penolakan terhadap kepemimpinan Djan Faridz ataupun Romahurmuziy.
Penasihat laskar PPP DIY Muhammad Yazid mengatakan konflik harus segera diakhiri dengan menggelar musyawarah luar biasa untuk memilih pemimpin baru. Konflik tersebut berdampak di daerah, di mana DPW PPP DIY tidak mendapat bantuan anggaran karena tidak diakui pemerintah. Hal itu membuat defisit dalam 2 tahun terakhir.
“Kami menganggap pimpinan kedua kubu batal dan harus diganti. Kami ingin terus menggerakkan dan Yogya menjadi motor penggerak muktamar luar biasa,” kata Yazid di markas DPW PPP DIY, Senin (3/4/2017).
Koordinator Tim Ad Hoc Revolusi PPP DIY Indrayanto mengatakan, atas kondisi itu, keluarga besar PPP DIY menyatakan sikap: PPP DIY menolak dan menyatakan batal sebagai imam kedua pimpinan, baik kubu Romahurmuziy (Romi) maupun Djan Faridz, karena telah mengkhianati perjuangan umat.
“Meminta Mahkamah Partai dua kubu Romi dan Djan Faridz harus dipecat karena mengkhianati amanah dan khitah partai, meminta Mahkamah Partai memutuskan agar dilaksanakan muktamar luar biasa dalam menyelesaikan konflik internal PPP,” ujarnya. [DETIK]
“Kami menganggap pimpinan kedua kubu batal dan harus diganti. Kami ingin terus menggerakkan dan Yogya menjadi motor penggerak muktamar luar biasa,” kata Yazid di markas DPW PPP DIY, Senin (3/4/2017).
Koordinator Tim Ad Hoc Revolusi PPP DIY Indrayanto mengatakan, atas kondisi itu, keluarga besar PPP DIY menyatakan sikap: PPP DIY menolak dan menyatakan batal sebagai imam kedua pimpinan, baik kubu Romahurmuziy (Romi) maupun Djan Faridz, karena telah mengkhianati perjuangan umat.
“Meminta Mahkamah Partai dua kubu Romi dan Djan Faridz harus dipecat karena mengkhianati amanah dan khitah partai, meminta Mahkamah Partai memutuskan agar dilaksanakan muktamar luar biasa dalam menyelesaikan konflik internal PPP,” ujarnya. [DETIK]