Relawan Anies-Sandi Bentuk Tim Khusus Tangkal Hoax
[tajuk-indonesia.com] - Melalui program Sering Interaksi Nada (Si Nada) relawan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno siap terjun ke lapangan khusus untuk meng-counter kampanye hitam di putaran kedua Pilgub DKI 2017.
Pasalnya, beberapa hari terakhir kampanye hitam begitu marak beredar khususnya di media sosial. Misalnya, informasi sesat soal penghapusan program KJP, KJS dan PPSU akan dihapus jika Anies-Sandi menang pada 19 April mendatang.
"Nah, kami (Si Nada) akan mencounter isu-isu negatif yang meresahkan masyarakat itu. Kita akan menyampaikan ke warga di beberapa titik yang sudah termakan hoax itu," kata Project Leader Si Nada, Nada Aliciah Hasan di Posko Cicurug, Menteng, Jakarta, Rabu (15/3/2017).
"Kami akan sampaikan bahwa program-program yang sudah baik tetap lanjut dan justru akan ditambah jangkauan dan manfaatnya. Masyarakat tidak perlu khawatir," katanya.
Kata dia, formulanya adalah dalam bentuk festival gagasan bahwa apa yang akan dilakukan Anies-Sandi di Jakarta kedepan betul-betul untuk membangun Jakarta dan masyarakat.
"Program ini fokus pada program dan gagasan. Tidak ada caci maki dan tidak ada kebencian," terang Nada.
Reiza Patters selaku Dewan Pakar Anies-Sandi menjelaskan, berita negatif dan hoax soal KJP sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Padahal, KJP merupakan salah satu program utama Anies-Sandi. Bahkan, KJP akan ditambah fasilitas dan manfaatnya dengan KJP Plus.
"Jadi berdasarkan informasi yang kita terima ada usaha dan upaya untuk memberikan informasi yang salah, hoax kepada warga," ujarnya.
Dikatakan dia, berita negatif dan hoax tersebut disebarkan kepada warga masyarakat yang khusus menerima KJP.
"Bahwa kalau gubernurnya ganti KJP-nya berhenti, padahal itu sama sekali tidak betul," ungkapnya.
Pihaknya, kata dia, akan terus berusaha meluruskan berita tersebut setiap mengunjungi warga.
Dirinya juga terus mendapat laporan tersebut dari berbagai kalangan masyarakat.
"Jadi ini kami tegaskan kepada masyarakat jangan percaya hoax, jangan percaya kalau dihasut. Kita hadrikan KJP sebagai kebijakan yang berkelanjutan," ujarnya.
Pihaknya, sambung Reiza, melihat usaha penyebaran informasi tersebut dilakukan dengan terstruktur dan senyap.
"Berita ini dan ini sudah didapatkan begitu banyak informasi dari warga masyarakat khususnya di Jakarta Barat dan di Jakarta Utara. Sebagian juga di Jakarta Timur. Jadi kami harus hadir memberikan klarifikasi bahwa KJP akan terus tetap ada," pungkasnya. [ts]
"Program ini fokus pada program dan gagasan. Tidak ada caci maki dan tidak ada kebencian," terang Nada.
Reiza Patters selaku Dewan Pakar Anies-Sandi menjelaskan, berita negatif dan hoax soal KJP sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Padahal, KJP merupakan salah satu program utama Anies-Sandi. Bahkan, KJP akan ditambah fasilitas dan manfaatnya dengan KJP Plus.
"Jadi berdasarkan informasi yang kita terima ada usaha dan upaya untuk memberikan informasi yang salah, hoax kepada warga," ujarnya.
Dikatakan dia, berita negatif dan hoax tersebut disebarkan kepada warga masyarakat yang khusus menerima KJP.
"Bahwa kalau gubernurnya ganti KJP-nya berhenti, padahal itu sama sekali tidak betul," ungkapnya.
Pihaknya, kata dia, akan terus berusaha meluruskan berita tersebut setiap mengunjungi warga.
Dirinya juga terus mendapat laporan tersebut dari berbagai kalangan masyarakat.
"Jadi ini kami tegaskan kepada masyarakat jangan percaya hoax, jangan percaya kalau dihasut. Kita hadrikan KJP sebagai kebijakan yang berkelanjutan," ujarnya.
Pihaknya, sambung Reiza, melihat usaha penyebaran informasi tersebut dilakukan dengan terstruktur dan senyap.
"Berita ini dan ini sudah didapatkan begitu banyak informasi dari warga masyarakat khususnya di Jakarta Barat dan di Jakarta Utara. Sebagian juga di Jakarta Timur. Jadi kami harus hadir memberikan klarifikasi bahwa KJP akan terus tetap ada," pungkasnya. [ts]