Waspada!! Bea-Cukai: 36 KTP Palsu dari Kamboja Tak Hanya Beralamatkan Jakarta
[tajuk-indonesia.com] - Petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, mengamankan paket kartu tanda penduduk (KTP) palsu dari Kamboja. Sebanyak 36 KTP palsu itu tidak hanya beralamatkan DKI Jakarta.
"Kiriman ini datang pada hari Jumat, 3 Februari 2016, melalui Bandara Soekarno-Hatta," ungkap Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi dalam konferensi pers di Kantor Bea Cukai, Jl. Ahmad Yani By Pass, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (10/2/2017).
Menurut Heru, peristiwa penemuan KTP palsu yang dikirimkan dari luar negeri itu baru pertama kali terjadi. Pihaknya pun tengah melakukan investigasi terkait hal ini.
Dari 36 KTP palsu yang ditemukan, tidak semua alamat yang tertulis sebagai domisilinya berada di Jakarta. KTP palsu itu ada yang beralamatkan wilayah luar Ibu Kota.
"Ada yang di Jakarta, ada yang di luar Jakarta," jelas Heru.
Petugas Bea Cukai mengetahui bahwa 36 KTP itu palsu berdasarkan chip yang ada pada KTP-KTP itu. Bea Cukai juga telah melakukan verifikasi data identitas yang tertulis di 36 KTP tersebut dengan data base induk nasional.
"Yang berbeda itu chipnya, dengan fisiknya ini beda," tuturnya.
Sejumlah pihak mempertanyakan lamanya pengungkapan kasus ini. Sehingga menimbulkan berbagai isu liar terkait penemuan KTP Palsu jelang Pilkada.
"Kenapa ini lama jadi sesuai dengan prosedur petugas Bea Cukai bisa melakukan investigasi selama 30 hari. Sejak tanggal 3 (Februari) sudah kerja semua melakukan investigasi, kira-kira ini motifnya seperti apa," papar Heru.
"Kami menduga setelah kita koordinasi seperti ini, bahwa ini kepentingannya (pemalsuan KTP untuk) kejahatan ekonomi," lanjutnya.
Mengenai kabar penemuan KTP palsu hingga puluhan bahkan ratusan ribu, Heru tak mau mengomentarinya. Ia memastikan Bea Cuka hanya menemukan KTP palsu sebanyak 36 buah.
"Bahwa Bea Cukai menemukan 36 KTP, saya tidak bisa komentar mengenai itu (kabar yang menyebut puluhan ribu KTP palsu)," tegas Heru.
Sebelumnya diberitakan, paket KTP palsu tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 3 Februari 2017 melalui jasa ekspedisi. Selain KTP, petugas menemukan kartu NPWP, buku tabungan, dan kartu ATM pada paket tersebut. [detik]
"Yang berbeda itu chipnya, dengan fisiknya ini beda," tuturnya.
Sejumlah pihak mempertanyakan lamanya pengungkapan kasus ini. Sehingga menimbulkan berbagai isu liar terkait penemuan KTP Palsu jelang Pilkada.
"Kenapa ini lama jadi sesuai dengan prosedur petugas Bea Cukai bisa melakukan investigasi selama 30 hari. Sejak tanggal 3 (Februari) sudah kerja semua melakukan investigasi, kira-kira ini motifnya seperti apa," papar Heru.
"Kami menduga setelah kita koordinasi seperti ini, bahwa ini kepentingannya (pemalsuan KTP untuk) kejahatan ekonomi," lanjutnya.
Mengenai kabar penemuan KTP palsu hingga puluhan bahkan ratusan ribu, Heru tak mau mengomentarinya. Ia memastikan Bea Cuka hanya menemukan KTP palsu sebanyak 36 buah.
"Bahwa Bea Cukai menemukan 36 KTP, saya tidak bisa komentar mengenai itu (kabar yang menyebut puluhan ribu KTP palsu)," tegas Heru.
Sebelumnya diberitakan, paket KTP palsu tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 3 Februari 2017 melalui jasa ekspedisi. Selain KTP, petugas menemukan kartu NPWP, buku tabungan, dan kartu ATM pada paket tersebut. [detik]