Soal Ahok, Novel: Kita lihat Sudah Ada Ketidaknetralan, Sangat Nyata Kok
[tajukindonesia.net] - Sekretaris Jenderal Dewan Syuro DPD Front Pembela Islam (FPI) Jakarta, Habib Novel Bamukmin ikut berkomentar soal isu penyadapan percakapan SBY dengan KH. Ma'ruf Amin.
Novel menduga pembicaraan antara Ketua Umum Partai Demokrat dengan Ketua
Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dijadikan Ahok sebagai alat
untuk menyerang Ma’ruf di persidangan adalah bentuk nyata keberpihakan
terhadap satu pihak sangat nyata.
“Kita lihat sudah ada ketidaknetralan. Sangat nyata kok, gara-gara satu
orang yang repot para petinggi pemerintahan,” kata Novel saat dihubungi
JPNN, Jumat (2/2).
Novel juga mempertanyakan kunjungan Menko Kemaritiman Luhut Binsar
Pandjaitan, Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan dan lainnya ke kediaman
Ma’ruf Amin sehari setelah mendapat ancaman dari Ahok.
Menurutnya, kunjungan tersebut tak lain merupakan usaha untuk
memaklumkan Ahok agar bisa dimaafkan terkait ucapannya yang dinilai
menyinggung ulama.
“Ini sudah gak netral lagi. Aparatur pemerintahan, baik sipil, kemudian
dari yang tidak ada korelasinya seorang menteri maritim harus
repot-repot ngurusin hukum persidangan. Kan jadi tanda tanya besar,
urusan apaan seorang menteri maritim untuk datang,” paparnya.
Oleh karena itu, Novel menegaskan bahwa kedatangan Luhut dan Iriawan ke
kediaman Kiai Ma’ruf Amin tak lain merupakan usaha untuk meredam sikap
Ahok di persidangan agar bisa dimaklumi.
"Semuanya dilakukan mereka agar Ahok bisa diterima. Supaya jangan
diperpanjang urusannya ini. Keberpihakan sudah semakkn jelas, jadi gak
usah heran. Tapi saya yakin masyarakat sudah paham soal buruknya sikap
Ahok,” tutup Novel. [jpnn]