Pengamat : Pencopotan Dwi Soetjipto Ada Intervensi Pihak Ketiga


[tajukindonesia.net]          -          Pencopotan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto, dinilai terkesan mendadak mengingat kinerjanya yang sangat baik dalam memimpin perusahaan BUMN tersebut.

Hal ini diutarakan pengamat energi dari Universitas Gajah Mada, Fahmi Radhi. Menurut Fahmi, jajaran komisaris Pertamina dinilai tidak memiliki alasan atau urgensi untuk mencopot Dwi dari posisi direktur utama lantaran kinerjanya yang selama ini terekam sangat baik.
"Saya kira tidak ada alasan yang urgensi untuk mengganti Sucipto karena kinerjanya bagus, lalu apa alasannya hingga dia dirombak dan diturunkan di situ," ungkap Fahmi saat dihubungi  Jitunews.com, Jumat (3/1/2017).

Fahmi menuturkan, pencopotan Dwi dari jabatan strategisnya disinyalir terkait dengan politik. Kondisi tersebut, dikatakan Fahmi, sudah terlihat sejak sejumlah kejadian terjadi di internal Pertamina seperti rusaknya kilang minyak beberapa waktu lalu.

"Nah ini tampak sekali. Saya melihatnya sangat sistemik dan sangat keras. Tapi saya tidak tahu siapa yang memunculkan itu. Itu bagi Dirut ini pasti merupakan tekanan yang begitu berat," ucap Fahmi.

Peran Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, sangat erat dalam mengendalikan kebijakan yang terjadi di Pertamina.

Fahmi meyakini kondisi tersebut menjadi sangat berbahaya lantaran sebagai National Oil Company (NOC), Pertamina harus berdiri secara independen tanpa adanya intervensi dari pihak manapun, kecuali terhadap penugasan-penugasan yang diberikan pemerintah.

"Saya membaca, peran Rini sangat dominan yang tujuannya untuk mengendalikan pertamina di tangan Menteri BUMN. Nah ini saya kira sangat berbahaya karena sangat mengganggu Pertamina itu kan NOC dan kelanjutan negara dalam mengelola migas," jelas Fahmi. [jtns]











Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :