SubhanAllah, Mesk Diguyur Hujan Ringan, Massa GNPF-MUI Tetap Kawal Sidang Ahok
[tajukindonesia.net] - Ratusan massa GNPF-MUI terus mengawal sidang dugaan kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuk T Purnama (Ahok) di Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Jakarta Selatan.
Ratusan massa itu bertekad terus mengawal sidang Ahok dengan agenda mendengarkan keterangan dari saksi pelapor dan saksi fakta yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) hingga selesai meski hujan mengguyur kawasan tersebut.
Berdasarkan pantauan, ratusan massa GNPF-MUI tampak berjejer membawa spanduk dan poster-poster penjarakan Ahok yang telah menistakan agama Islam. Mereka berkumpul sambil terus melakukan salawatan di Jalan RM Harsono, depan Gedung Kementan, Jaksel.
Meski situasi di Kementan tampak diguyur hujan ringan, ratusan massa itu tetap saja berdiri di depan gedung tersebut, menuntut agar si penista Al Quran diberikan hukuman atas perbuatannya. "Siap bela Islam? Siap bela Al Quran?," teriak orator di atas mobil komandonya, Selasa (31/1/2017). [sindo]
Ratusan massa itu bertekad terus mengawal sidang Ahok dengan agenda mendengarkan keterangan dari saksi pelapor dan saksi fakta yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) hingga selesai meski hujan mengguyur kawasan tersebut.
Berdasarkan pantauan, ratusan massa GNPF-MUI tampak berjejer membawa spanduk dan poster-poster penjarakan Ahok yang telah menistakan agama Islam. Mereka berkumpul sambil terus melakukan salawatan di Jalan RM Harsono, depan Gedung Kementan, Jaksel.
Meski situasi di Kementan tampak diguyur hujan ringan, ratusan massa itu tetap saja berdiri di depan gedung tersebut, menuntut agar si penista Al Quran diberikan hukuman atas perbuatannya. "Siap bela Islam? Siap bela Al Quran?," teriak orator di atas mobil komandonya, Selasa (31/1/2017). [sindo]
Related Posts :
Menhan Akan Evaluasi Panglima TNI
Ahmad Dhani: Sejak 1945, 1948, 1965 Sampai 2017, Rakyat Selalu di Belakang Panglima TNI
Presiden: Ada Infiltrasi Ideologi yang Ingin Gantikan Pancasila dan Memecah Belah Kita
Polda Metro Periksa Pemred dan Pembawa Acara Kompas TV
Wah..! Polri Minta Rp 900 Miliar untuk Bentuk Densus Antikorupsi
