Penghinaan Pancasila, inilah Alasan Militer Tangguhkan Kerjasama Dengan Australia
[tajukindonesia.net] Indonesia memutuskan untuk
menangguhkan kerjasama militer dengan Australia karena adanya materi pelatihan
yang dianggap tidak sopan dan menghina Indonesia.
Menurut keterangan Juru
Bicara Militer Indonesia, Wuryanto (Rabu, 4/1) penangguhan kerjasama mencakup
latihan militer, program pendidikan dan pertukaran.
Ia menekankan bahwa penangguhan dilakukan karena
masalah teknis dan ada pasang-surut dalam setiap kerjasama antara kedua belah
pihak. Namun demikian ia tidak merinci lebih lanjut soal alasan itu.
Sementara itu, menteri Pertahanan Marise Payne
mengatakan Australia telah diberitahu soal penangguhan itu. Lebih lanjut
sejumlah interaksi juga ditunda sampai masalah ini diselesaikan.
"Australia berkomitmen untuk membangun
hubungan Pertahanan yang kuat dengan Indonesia, termasuk melalui kerjasama
dalam pelatihan," kata Senator Payne.
ABC News mengabarkan bahwa keputusan ini muncul setelah
instruktur dengan kelompok Pasukan Khusus Indonesia (Kopassus) dihina oleh
bahan dipamerkan di Air Service Khusus yang basis Perth.
Media Australia itu juga mengkonfirmasi bahwa
istruktur merasa materi merendahkan prinsip landasan bangsa dan negara
Indonesia, yakni Pancasila.
Kepala ADF Marsekal Mark Binskin telah mengirimkan
pesan kepada Jenderal Gatot Nurmantyo, tentang materi yang menyinggung pada 23
November tahun lalu.
Sebuah sumber diplomatik akrab dengan
korespondensi mengatakan surat kepala Pertahanan meyakinkan militer Indonesia
bahwa materi ofensif yang ditampilkan di Perth tidak mencerminkan pandangan ADF.
Kepala Tentara Australia Letnan Jenderal Angus
Campbell juga menulis untuk mitranya dari Indonesia pada 24 November untuk
meyakinkannya bahwa Australia tidak mendukung materi.
Sementara itu Senator Payne menekankan soal
komitmen Australia untuk menjalin hubungan baik dengan Indonesia.
Belum jelas berapa lama penangguhan akan dilakukan. [rm]