Ini kata Kalangan Senator : Jokowi Beri Kado Pahit Tahun Baru Untuk Rakyat
[tajukindonesia.net] Kalangan senator menilai
kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar
listrik di awal tahun 2017 justru di saat yang tidak tepat. Hal ini terlihat
dari berbagai indikator ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang masih rendah.
"Rakyat masih sulit
secara ekonomi, angka pengangguran justru makin tinggi, lapangan pekerjaan
kurang dan ditambah dengan jumlah usia produktif selalu meningkat, belum lagi
daya beli masyarakat masih rendah dan cenderung turun! Ditambah apalagi
kondisi politik yang masih memanas dibeberapa daerah! Harusnya pemerintah
melihat kondisi masyarakat secara utuh dan dengan mata hati, jangan melihat
hanya dari sisi kebutuhan versi pemerintah saja," kritik anggota DPD RI,
Dailami Firdaus, menguraikan.
Dengan kondisi seperti ini, menurut dia,
seharusnya pemerintah memberi kesejukan dengan kebijakan-kebijakan yang pro
rakyat.
"Jangan malahan rakyat disusahkan. Jelas
kebijakan ini sangat tidak adil dan akan menambah beban dari masyarakat,"
tegasnya.
Ia kembali menegaskan agar pemerintah, dalam hal
ini Presiden Jokowi, membatalkan atau menunda kenaikan harga BBM dan TDL,
hingga waktu yang tepat.
Untuk kenaikan TDL, ada penambahan golongan tarif
baru, yaitu Rumah Tangga Mampu ( RTM ) dengan daya 900 VA. Namun harus diingat,
lanjut Dailami menekankan, kategori mampu yang dimaksud pemerintah itu harus
didasari dengan kondisi sebenarnya.
"Jangan karena memakai daya 900 VA dianggap
mampu semua," cetusnya.
Mestinya, menurut dia, pemerintah menyehatkan
dahulu perekonomian tanah air dengan menciptakan lapangan kerja dan membina
masyarakat. Termasuk mempersiapkan segala hal yang akan berdampak bila ternyata
kenaikan BBM dan TDL ada solusi terakhir.
Imbas kenaikan BBM dan TDL praktis menjadi tolak
ukur untuk kenaikan-kenaikan lainnya seperti bahan-bahan kebutuhan pokok.
"Bila tetap dinaikan dalam kondisi seperti
ini, jelas-jelas ini menjadi sebuah kado pahit dari pemerintah di awal tahun
2017 bagi masyarakat," tukasnya. [rm]