Bela Ahok, Gus Nuril Sebut Rasul saja pernah berperang untuk orang Kristen
[tajukindonesia.net] - Pengasuh Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Sokotunggal II, Jakarta, Gus Nuril Arifin menyebutkan, saat ini banyak organisasi masyarakat (Ormas) salah kaprah yang mencoba memecah belah bangsa hanya karena keliru memahami isi surat Al-Maidah ayat 51.
"Ini kebiasaan kita yang cuma belajar Al-Maidah 51, tapi juga
baca juga ayat 82 sampai 84. Coba kalau belajar sampai di situ. Di situ
dijelaskan bahwa orang-orang yang membenci orang-orang yang beriman itu
adalah orang-orang yahudi zionis," ujar Gus Nuril di Pondok Pesantrennya
di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, hari ini.
Ayat 51 Surat Al-Maidah menjadi pangkal persoalan kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok. Karena itu juga Ahok didakwa melanggar pasal 156a KUHP karena ucapannya di depan masyarakat Kepulauan Seribu, 27 September 2016 silam. Kala itu, Ahok meminta warga Kepulauan Seribu, untuk jangan mau dibodohi orang atau politisi yang memanfaatkan surat Al Maidah 51.
Menurut, Gus Nuril, Alquran sebagai kitab suci umat Islam tidak bisa dipahami hanya sepenggal atau ayat per ayat. Terlebih, kata dia, tidak relevan jika ayat tersebut pada kenyataannya untuk menyebarkan kebencian kepada penganut agama lain.
"Rasulullah saja pernah berperang untuk orang Kristen ketika Romawi hancur. Hingga saat itu Romawi bisa kembali bangkit lagi," terang dia.
Ketika itu seorang sahabat Rasulullah menanyakan dan memprotes tentang apa yang dibela dalam peperangan tersebut.
"Tapi Rasulullah menjawab karena dia (umat nasrani) menyembah Allah, Tuhan, tapi yang lainnya menyembah yang lain," ujarnya. [rms]
Ayat 51 Surat Al-Maidah menjadi pangkal persoalan kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok. Karena itu juga Ahok didakwa melanggar pasal 156a KUHP karena ucapannya di depan masyarakat Kepulauan Seribu, 27 September 2016 silam. Kala itu, Ahok meminta warga Kepulauan Seribu, untuk jangan mau dibodohi orang atau politisi yang memanfaatkan surat Al Maidah 51.
Menurut, Gus Nuril, Alquran sebagai kitab suci umat Islam tidak bisa dipahami hanya sepenggal atau ayat per ayat. Terlebih, kata dia, tidak relevan jika ayat tersebut pada kenyataannya untuk menyebarkan kebencian kepada penganut agama lain.
"Rasulullah saja pernah berperang untuk orang Kristen ketika Romawi hancur. Hingga saat itu Romawi bisa kembali bangkit lagi," terang dia.
Ketika itu seorang sahabat Rasulullah menanyakan dan memprotes tentang apa yang dibela dalam peperangan tersebut.
"Tapi Rasulullah menjawab karena dia (umat nasrani) menyembah Allah, Tuhan, tapi yang lainnya menyembah yang lain," ujarnya. [rms]