Jubir Timses Ahok-Djarot : Gosip Partai Tidak All Out!
[tajukindonesia.net] - Juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, Bestari Barus, menepis kabar partai pendukung sedang berpikir panjang untuk all out pasca terjangan berbagai polemik melanda calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Itu cuma gosip yang dimainkan untuk melemahkan masyarakat memilih Ahok-Djarot," ujar dia kepada Rimanews, hari ini.
Aksi bela silam bertubi-tubi yang dilaksanakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI dinilai menjadi alasan kuat untuk partai pendukung yakni Nasdem, Hanura, dan Golkar tidak all out memberi dukungan buat Ahok-Djarot.
"Kalau tetap ngotot memenangkan Ahok, pertaruhannya cukup besar. Pada Pemilu 2019 PDIP boleh jadi mulai ditinggalkan oleh konstituennya. Kader Golkar di akar rumput juga mulai mempelajari karakter pemilih dari pendekatan sosiologis, kultural dan substansial. Mereka mulai berhitung, peluang dan kans Ahok terpilih sangat tipis," kata pengamat politik, Pangi Syarwi, kepada Rimanews, kemarin.
Namun, Bestari menyebut tidak ada alasan kuat untuk partai pendukung tidak semangat, bahkan menarik dukungan buat Ahok. Saat ini, kata dia, justru partai pengusung sedang solid-solidnya membangun strategi guna memenangkan Ahok.
Partai, kata Bestari, melihat secara langsung bagaimana animo masyarakat yang justru simpatik kepada Ahok ketika dugaan kasus penistaan agama mencuat begitu hebat.
"Gini aja, ketika Ahok turun (berkampanye) ada berapa orang yang ngerubungin? Jumlahnya sama nggak ketika calon-calon lain turun," ungkapnya.
Untuk peristiwa hengkangnya belasan kader PDIP yang berbelok mendukung pasangan calon nomor urut 3, Bestari pun mengatakan bukan sesuatu hal yang pantas untuk dipikirkan. Sebab, jumlah itu tidak sebanding dengan potensi berbeloknya kader Partai Demokrat untuk mengikuti jejak Ruhut Sitompul dan Hayono Isman.
"Kalau belasan (kader PDIP) saja nggak masalah, yang repot kalau sampai 500 ribu pindah itu baru masalah," terang Bestari. [rmns]
Namun, Bestari menyebut tidak ada alasan kuat untuk partai pendukung tidak semangat, bahkan menarik dukungan buat Ahok. Saat ini, kata dia, justru partai pengusung sedang solid-solidnya membangun strategi guna memenangkan Ahok.
Partai, kata Bestari, melihat secara langsung bagaimana animo masyarakat yang justru simpatik kepada Ahok ketika dugaan kasus penistaan agama mencuat begitu hebat.
"Gini aja, ketika Ahok turun (berkampanye) ada berapa orang yang ngerubungin? Jumlahnya sama nggak ketika calon-calon lain turun," ungkapnya.
Untuk peristiwa hengkangnya belasan kader PDIP yang berbelok mendukung pasangan calon nomor urut 3, Bestari pun mengatakan bukan sesuatu hal yang pantas untuk dipikirkan. Sebab, jumlah itu tidak sebanding dengan potensi berbeloknya kader Partai Demokrat untuk mengikuti jejak Ruhut Sitompul dan Hayono Isman.
"Kalau belasan (kader PDIP) saja nggak masalah, yang repot kalau sampai 500 ribu pindah itu baru masalah," terang Bestari. [rmns]