Habib Rizieq Sebut Umat Beragama Apapun Harus Saling Menghormati
[tajukindonesia.net] - Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab dalam wawancara dengan tvOne mengatakan, dengan umat beragama apapun harus saling menghormati, harus saling menghargai, harus saling bekerjasama untuk menciptakan ketenangan dan keamanan.
"Saya dan kawan-kawann FPI sangat menghargai pluralitas, kemajemukan keragaman dan ingin membangun kebersamaan, tapi FPI menolak pluralisme," kata Habib Rizieq seperti dikutip dari tayangan video di YouTube berjudul "Wawancara Habib Rizieq di acara Tokoh TvOne" yang diunggah akun Ryan Bor pada tanggal 2 Desember 2010.
Dalam keterangan di video itu, Ryan menulis, "alhamdulillah Habib mendapat kesempatan untuk menjelaskan mengenai FPI di media". Video tersebut hingga 27 Desember 2016, pukul 01.00 WIB telah ditonton sebanyak 219.045 kali.
Menurut Habib Rizieq, dalam pandangan FPI ada perbedaan mendasar antara pluralitas dan pluralisme. Kalau pluralisme, kata dia, adalah satu isme yang meyakini semua agama sama, semua agama pasti masuk surga, sehingga seorang muslim yang meyakini kebenaran Islam dipaksa oleh pluralisme untuk mengakui kebenaran di luar Islam. Begitu juga sebaliknya, seorang nasrani, kristian, yang meyakini ajaran kristen kemudian dipaksa oleh pluralisme untuk mengakui ajaran Islam. "Bagi FPI ini tidak fair, karena pemaksaan tidak boleh ada," katanya.
Karena itu, menurut Rizieq, FPI menolak pluralisme, karena bagi FPI, pluralisme adalah pencampuradukan akidah. Adapun pluralitas adalah keragaman.
"Biarkan si muslim meyakini bahwa agama Islam yang paling benar, selain Islam tidak benar. dan biarkan si Kristen meyakini agama Kristen yang paling benar, selain Kristen tidak benar. Itu hak keyakinan dia, itu hak akidah dia, tapi dia tidak berhak untuk menghina agama lain," katanya.
Jadi, umat Islam sepanjang dia yakin Islam benar, dan selain Islam tidak benar, sepanjang dia tidak menghina agama lain, tidak masalah.
"Begitu juga Kristen, silakan para pendeta berteriak di gereja mereka benar selain kristen tidak benar, itu hak mereka untuk berakidah, beragama. Ini lebih fair," kata dia.
Habib Rizieq mengatakan, hal itu menjamin kebebasan seseorang untuk meyakini agamanya benar dan tidak menerima agama lain. "Ini pluralitas, ini kemajemukan yang harus kita terima," kata dia.
Habib Rizieq mengatakan, hal itu menjamin kebebasan seseorang untuk meyakini agamanya benar dan tidak menerima agama lain. "Ini pluralitas, ini kemajemukan yang harus kita terima," kata dia.
Berikut video wawancara Habib Rizieq:
[rmn]