Ahok Mengaku Ga Punya Dan Ga Pernah Bayar Buzzer


[tajukindonesia.com]  -  Bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mengetahui dirinya bersama pasangannya Djarot Saiful Hidayat menjadi yang paling banyak diperbincangkan di media sosial. Bahkan dia mengklaim tidak pernah menyewa jasa buzzer atau akun media sosial yang mampu membuat pengaruh.

Basuki atau akrab disapa Ahok ini menjelaskan, dirinya baru mengetahui bahwa dirinya menjadi hot topik dari media. Bahkan dia memastikan tidak pernah mengeluarkan uang untuk menyewa jasa akun media sosial yang memiliki banyak pengikut dalam rangka membelanya jika ada komentar negatif.

"Enggak tahu. Enggak. Saya kira kita enggak pernah bayar buzzer dari dulu, saya enggak punya buzzer dari dulu," klaim Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/10).

Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, selama ini para buzzer dengan sendirinya mendukung dirinya. Bahkan, bantuan tersebut sudah dirasakannya saat maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2012 bersama dengan Joko Widodo.

"Mereka saja otomatis. Kalau saya lihat gerakannya mirip kok sama dulu," terangnya.

Ahok menjelaskan, tidak tahu menahu soal adanya buzzer tersebut. Bahkan, dia meminta kepada media untuk menanyakannya kepada pengamat.

"Saya enggak tahu. Saya enggak tahu. Kamu tanya pengamat deh, aku enggak begitu ngerti, aku kerja aja sudah," tutupnya.

Sebelumnya, pasangan calon gubernur (Cagub) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan calon wakil gubernur (Cawagub) Djarot Saiful Hidayat menjadi calon yang paling banyak diperbincangkan di media sosial. Pasangan ini mengalahkan dua calon lainnya yaitu Anies Baswedan dan Sandiaga Uno serta pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Hal itu disampaikan pendiri media Politicawave Yose Rizal di Jakarta, Senin (3/10). Politicawave merupakan media yang khusus memantau pembicaraan dan perbincangan di media sosial.

Yose menjelaskan saat ini mesin kampanye media sosial ketiga pasangan calon Gubernur DKI 2017 sudah mulai bergerak. Dari rekaman data PoliticaWave.com sejak hari terakhir pendaftaran, 23 September 2016 sampai saat ini, tercatat 243.859 percakapan mengenai ketiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

Pasangan Ahok-Djarot sementara memimpin dengan 146.460 percakapan atau memiliki Share of Awareness sebesar 60,06 persen dari total percakapan. Diikuti oleh pasangan Anies-Sandi dengan 62.584 percakapan atau memiliki Share of Awareness sebesar 25,66% dan pasangan Agus-Sylviana dengan 34.815 percakapan atau memiliki Share of Awareness sebesar 14,28%.

"Setiap percakapan mengandung sentimen, yang merupakan persepsi netizen terhadap pasangan calon tersebut. Pasangan Ahok-Djarot sementara memimpin terkait dengan sentimen netizen," kata Yose.

Menurutnya, net Sentimen (selisih antara sentimen positif dan negatif) pasangan Ahok-Djarot adalah sebesar 7,078. Namun berbeda dalam jumlah percakapan, untuk Net Sentimen, di posisi kedua adalah pasangan Agus-Sylvi sebesar 6.207 dan diikuti oleh Anies-Sandi sebesar 2.981.

Berdasarkan pengalaman PoliticaWave.com melakukan prediksi terhadap Pilkada, Pileg dan Pilpres sejak tahun 2012, pasangan yang akan menjadi pemenang adalah pasangan dengan jumlah percakapan terbesar (Share of Awareness) dan Net Sentimen paling positif. (ma)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :