Pemikir Islam Sesalkan ICMI yang Hadirkan Zuhairi Misrawi: Kacung Liberal jadi Narasumber!


[tajukindonesia.id]       -       Pemikir Islam Abdullah Haidir menyesalkan sikap elit  Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di bawah Ketua Umum Jimly Asshiddiqie.

Jika sebelumnya Ketum ICMI Jimly Asshiddiqie menyatakan mendukung Joko Widodo untuk menjabat Presiden RI dua periode, belakangan ICMI Pusat mengundang tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Zuhairi Misrawi menjadi narasumber dalam diskusi soal Palestina.

“Setelah beberapa stament sang ketua yang sumbang....kini menjadikan kacung  liberal sebagai narasumber....bikin tambah ga respek sama @ICMIPusat,” tegas Abdullah Haidir di akun Twitter  @abdullahhaidir1.
@abdullahhaidir1 meretwet komentar akun resmi ICMI Pusat, @ICMIPusat yang sebelumnya menulis: “Pemaparan dari Zuhairi Misrawi Intelektual muda NU. #ICMIuntukPalestina.”

Di sisi lain, soal Palestina, Zuhairi sempat menyebut bahwa “idealnya Jerusalem status quo”. “Idealnya Jerusalem status quo, Mbah,” tulis politisi PDIP itu di akun @zuhairimisrawi meretweet kicauan akun @sudjiwotedjo, milik budayawan Sudjiwotedjo.

Sebelumnyaa, Jimly Asshiddiqie menyampaikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Presiden selama dua periode. Jimly menilai Pemerintahan Jokowi telah memiliki tekad yang baik dalam membawa perbaikan.

"Secara makro kebijakan dan tekad sudah oke, tinggal dilanjutkan," ujar Jimly  seperti dikutip tempo (10/12).

Jimly berpendapat, dalam rangka membangun pemerintahan yang stabil, Indonesia butuh Presiden yang menjabat selama dua periode. "Itu butuh 10 tahunan, ya walaupun dalam demokrasi memungkinkan lima tahunan," kata dia.

Jokowi, menurut Jimly, memiliki kesempatan besar untuk memenangkan kembali pemilihan presiden 2019. Sebagai calon petahana, Jokowi dinilai punya lima tahun masa jabatan yang bisa digunakan untuk berkampanye. "Secara prognosis objektifnya dia akan sepuluh tahun memang," ujar Jimly.[ito]


Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :