2018 Jadi Tahun Konsolidasi Umat, PDIP Dan Jokowi Galau


2018 Jadi Tahun Konsolidasi Umat, PDIP Dan Jokowi Galau

[tajukindonesia.id] - Akumulasi keresahan umat tampaknya akan jauh mendidih di tahun 2018 mendatang. Hal itu pun diperkirakan akan memicu kekhawatiran yang serius bagi PDI Perjuangan dan Presiden Joko Widodo.

Meningkatnya suhu politik dipicu oleh rangkaian kasus persekusi terhadap para ulama kritis, dinamika pilkada dan beban problem sosial-ekonomi yang kian mencemaskan, menjadi pemantik konsolidasi umat nantinya.
“Kenyataan tersebut membuat PDIP bakal terjebak dalam kepungan kemarahan umat serta berpotensi memicu konflik politik yang lebih krusial,” kata Faizal Assegaf, Ketua Progres 98 dalam rilisnya.

Walhasil secara kebatinan, lanjut dia, PDIP dan Jokowi terlihat galau, frustasi serta panik. Terlebih makin menguatnya stigma anti Islam dan dicurigai berbau komunis.

Solidaritas Bela Islam dan gerakan anti komunis dianggap akan menyatukan kekuatan umat. Diperkirakan eskalasinya jauh lebih tinggi dari tahun 2016 dan 2017.

“Ruang gerak PDI-P dan Jokowi akan semakin terjepit. Pengaruh mereka di perhelatan Pilkada di sejumlah daerah strategis menjadi kacau-balau,” tambah salah satu pendiri Presidium Alumni 212 ini.

Akibatnya, ambisi Jokowi untuk melangkah ke pertarungan Pilpres 2019 mengalami hambatan serius. Segala modus rekayasa politik, kata Faizal, tidak akan mampu meredam kegusaran umat.

Apalagi pendekatan represif digunakan, justru akan mempercepat eskalasi dan menyeret PDP-P dan Jokowi dalam bencana politik yang lebih buruk.

“PDIP dan Jokowi perlu menyadari bahwa munculnya perlawanan umat Islam merupakan reaksi atas faktor ketidakadilan dan aneka kezaliman,” tutupnya. [fci]















Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :