Revolusi Putih Usulan Prabowo yang Ditentang Menkes


[tajuk-indonesia.com]         -          Revolusi Putih menjadi salah satu program unggulan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sejak 2009. Program itu kini kembali digaungkan dan diusulkan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Usulan itu disampaikan oleh Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo yang mendatangi langsung Anies di Balai Kota pada Kamis 26 Oktober 2017. Dia menyebut Anies bahkan sudah setuju dengan program tersebut.

"Kami tadi sempat ketemu Pak Anies. Kami bicara cukup lama. Saya sampaikan beberapa hal dan beliau sudah setuju. Pertama adalah program tambahan makanan untuk pelajar sekolah," kata Hashim setelah bertemu dengan Anies.

Ia menjelaskan semua pelajar di DKI Jakarta baik dari sekolah negeri maupun swasta yang tidak mampu akan dapat makanan gratis melalui gerakan Revolusi Putih ini.

"Pada semua murid dan pelajar di DKI dari sekolah negeri dan sekolah swasta yang tidak mampu akan dapat makanan gratis berupa susu, kacang hijau, dan telur rebus. Itu nanti setiap hari sekolah," ujarnya.

Revolusi Putih muncul sejak Pemilihan Presiden 2009 lalu saat Prabowo menjadi calon wakil presiden. Prabowo tak hanya memberikan susu kambing gratis, tapi juga biaya pendidikan.

Anies Baswedan juga pernah menerapkan Revolusi Putih saat dirinya menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Program itu kini hendak dibawa lagi ke Jakarta. Anies pun setuju karena menurutnya Revolusi Putih sesuai dengan slogan 'Maju Kotanya, Bahagia Warganya'.

"Itu pernah jadi program di pemerintah pusat, waktu saya jadi Menteri Pendidikan, salah satunya program kami membuat yang namanya program makanan sehat untuk anak-anak. Ada yang bentuknya sarapan. Itu tadi usulan. Kita terima usulannya. Nanti kita lihat di Jakarta implementasinya seperti apa, bertahap," kata Anies di Balai Kota.

Rupanya program Revolusi Putih gagasan Prabowo tersebut mendapat pertentangan dari Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. "Saya agak enggak setuju. Susu kalian tahu dapat dari mana? Dari sapi. Cukup enggak sapi kita? 250 juta penduduk mesti dapat dari mana?" kata Menkes di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, pada Kamis 26 Oktober 2017.

Menurut Nila, susu bisa digantikan dengan ikan yang juga kaya akan protein. Jumlah ikan di Indonesia lebih banyak ketimbang sapi perah. "Jadi kalian harus mau makan ikan. Bu Susi (Menteri Perikanan dan Kelautan) sudah capek-capek nenggelamin kapal (pencuri ikan), masa kalian tidak mau makan ikan?" ujar Nila. [gel]








Subscribe to receive free email updates: