“Rakyat Khawatir, Mega Proyek Infrastruktur Rezim Jokowi tak Jelas”


[tajuk-indonesia.com]        -         Mega proyek pembangunan infrastruktur dan pengembangan teknologi keuangan Pemerintahan Joko Widodo tak Jelas. Tidak ada gagasan besar yang terintegrasi, memandu dan melandasi beragam mega proyek yang digarap.

Kesimpulan itu disampaikan aktivis Petisi 28, Haris Rusli Moti (25/10). "Kita menjadi kuatir lantaran tak adanya gagasan besar yang terintegrasi, memandu dan melandasi beragam mega-projek yang sedang dan akan dibangun," tegas Haris.

Menurut Haris, sampai saat ini rakyat Indonesia tak mengerti detail gagasan besar di balik pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, padahal untuk kereta listrik (KRL) saja masih belum optimal penggunannya.

"Rakyat Indonesia juga tak paham untuk maksud apa projek reklamasi pantai dibuat, padahal di saat yang sama masih banyak tanah di luar Jawa, yang masih kosong, belum tersentuh pembangunan secara maksimal," beber Haris.

Haris mengungkapkan, rakyat Indonesia juga tak pernah mengerti maksud dari pembangunan kota Meikarta yang menabrak sejumlah peraturan, baik yang diatur UU maupun Perda. Demikian juga projek listrik 10.000 MW hingga 35.000 MW yang ternyata berujung pada privatisasi listrik secara terselubung.

"Anehnya, di tengah gencarya pembangunan pembangkit listrik 35 MW, di saat yang sama tarif listrik justru naik tinggi mencekik rakyat di saat harga minyak, gas dan batubara jatuh di harga paling rendah sepanjang sejarah," papar Haris.

Mantan aktivis PRD ini juga menyoal proyek jalan tol. Proyek jalan tol dibanggakan oleh Presiden Joko Widodo yang melewati desa dan sawah, yang hanya dapat dinikmati oleh minoritas orang-orang berduit yang mampu membeli mobil.

"Bagi petani miskin, buruh pabrik dan pedagang kecil yang bersepeda ontel, jalan tol hanya bisa ditonton, tak bisa digunakan. Tak ada jalur khusus untuk pejalan kaki, juga sepeda ontel. Jalur khusus untuk gerobak dan becak tak tersedia. Apalagi jalur khusus untuk kerbau, tak usah ditanya," sindir Haris.   [ito]
















Subscribe to receive free email updates: