Indra Piliang Tidak Tertarik Maju Di Pilwalkot Pariaman 2018


[tajuk-indonesia.com]           -           Politisi Partai Golkar, Indra Jaya Piliang mengaku tidak akan maju lagi di Pilkada Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat 2018.

Pilwalkot Pariaman pada tahun 2013 lalu, Indra mencalonkan diri sebagai calon walikota berpasangan dengan Jose Rizal.

"Dari sisi ideologi politik, saya merasa tak tertarik untuk ikut serta," sebut dia menjelaskan alasan tidak maju, di akun Facebook miliknya, Kamis (29/6).

Padahal menurut Indra, untuk memenangkan pertarungan Pilkada tahun depan, dirinya merasa jauh lebih siap, tanpa perlu melihat hasil survei.

"Dulupun saya maju dengan modal 1,5 persen saja kok. Ndak dikenal, apalagi disuka atau dipilih," imbuhnya.

"Saya tak pernah diajarkan untuk memiliki rasa takut, kecuali kepada kekuasaan Allah SWT," lanjut Indra.

Soal digadang-gadanganya calon petahana Genius Umar, yang saat ini menjabat wakil walikota Pariaman, Indra mengisyaratkan bukan karena alasan itu ia tidak maju.
"Saya satu bangku dengan Dr. Genius Umar di SMA, tak elok bacakak sebangku. Tapi saya pernah juga jadi Ketua Kelas dan Komandan Upacara berkali-kali," terangnya.

Cara membacanya menurut Indra tidak sepenuhnya soal kalah-menang, atau ambisi kekuasaan yang melimpah. Jelas dia, itu terlalu mengabaikan kelebihan-kelebihan tradisi dan kultur politik khas Pariaman sebagai kosmopolitan terbuka dengan budaya pesisir yang kental.


"Bagi saya yang terpenting adalah apakah Pariaman sudah berada pada jalur yang tepat untuk menjadi kota yang maju, berbudaya dan mandiri, dengan masyarakat kian sejahtera, terdidik dan sehat secara rohani dan jasmani," ucapnya.

Di luar itu, lanjut Indra, mengusung standar masyarakat perkotaan yang menghargai tamu, berusaha keluar dari lingkaran "maangguak alun tantu satuju, manggeleang alun tantu manolak" itu. Masyarakat moderen tentu tidak serumit itu. 

"Nilai-nilai usang dirombak, nilai-nilai baru disemai. Saya masih percaya bahwa masyarakat Pariaman siap untuk berubah menjadi lebih baik," ujar putra kelahiran Pariaman, Sumatera Barat, pada 19 April 1972.

"Salam dari rantau. Maaf atas kekecewaan Relawan Alang Babega dan Nangkodo Baha Institute. InsyaAllah, ada pilihan-pilihan lain di masa datang yang mungkin jadi rahasia takdir kita bersama," pungkas Indra menambahkan.[pm]













Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :