PASUKAN SETAN dari INDRAMAYU yang Membuat Bulu Kuduk Belanda Merinding!
[tajuk-indonesia.com] - Dikisahkan untuk mengganggu pasukan para tentara dan polisi Belanda, berbagai macam hal dilakukan dilakukan MAS. Diantaranya dengan melakukan gangguan, penyerangan markas ataupun penghadangan.
Tentu saja hal ini membuat marah para tentara Belanda, sehingga balik menyerang ke desa Plumbon yang mengakibatkan terjadinya kontak senjata dengan MAS, setelah itu MAS melarikan diri ke desa Panyidangan Wetan.
Kemudian tidak sampai disitu saja para pasukan MAS terus menyerang tentara Belanda yakni di deasa Lohbener, Cikedung, Jambak, Penganjang, Bugel, dan Bongas. .MAS terus membuat pasukan Belanda merasa rugi bahkan juga menewaskan banyak pasukan Belanda.
Salah satu taktik yang digunakan oleh MAS adalah bergerilya menghadapa dan kemudian menyerang lawan Belanda dan setelah itu menghilang ke dalam hutan sehingga membuat orang para pasukan Belanda kebingungan saat berada di Desa Bongas.
Hal semacam inilah yang menyulus kemarahan warga negara terhadap pasukan Belanda. Meskipun Belanda waktu itu mengusai Indramyu akan tetapi bukan berarti warganya akan tunduk, hal tersebut membuat semangat warga.
Perjuangan untuk melawan Belanda memerlukan rencana yang matang yakni dengan membentuk pemerintah sipil dalam rapat ini dihadiri oleh seorang Mayor Sangon, Garjito (polisi) dalam rapat tersebut menghasilkan sebuah keputusan yakni Mursyid Ibnu Syaifuddin sebagai Bupati Indramayu dan membentuk SKR (Susunan Keamanan Rakyat) untuk membantu ketiak melakukan gerilya.
Kemudian seorang mayor ditigaskan untuk mempersatukan Badan-badan perjuangan yakni pasukan setan, laskar Hizbulloh, dll.
Kemudian belanda mneyerang secara sembunyi-sembunyi pada pagi hari setelah mendengar informasi bahwa para pasukan MAS melakukan rapat dimalah harinya.
Beberapa Desa yang diserang yakni Sukaurip, Pekandangan, Malang, Semirang, Longok dan Sudimampir. Akan tetapi korban yang ditargetkan tidak dapat ditemukan akhirnya mereka membakar semua yang didesa Gelar Mendala. Selain hal itu belanda juga mnegadakan konvoi di jembatan bankir.
Dalam perkelahian ini menewasakan sekitar 40 tentara dari Belanda. Pada tahun 1947 Belanda berhasil melakukan konvoi, dan membuat kemenangan untuk Belanda.
Kemudian setelah dilakukan penggabungan di desa Anjatan, guna memperoleh bantuan berupa senjata, maka akhirnya kembali dilakukan kembali penghadangan di desa Kopyah, dan juga mencoba berbicara dengan Belanda, karena belanda juga sedang berusaha mengeluarkan para tawanan-tawananya.
Dengan bermodalkan gerilya diberbagai daerah membuat pasukan ini semakinter latih dan disegani. Hingga pasukan gerilya untuk melakukan operasi disekitar jembatan Bangkir untuk menggagalkan Belanda pada November 1947 sekitar jam 5 pagi.
Dengan beberapa truk pasukan Belanda telah siap melakukan konvoi, yang diawal 2 truk lain yang bertugas sebagai ajudan agak tidak dapat digagalkan.
Sekitar jam 11.00 ada komando untuk memulai konvoi yang dibuka oleh Bren Carrier dari arah Indramayu, pada pasukan Belanda kaget mengapa pasukan bertambah namun kemudian setlah mendengan komando yang dilakukan oleh M. A. Santot, dari jarak 30 meter pasukan Belanda diserbu MAS tanpa ampun dan berhasil melumpuhkan Ben Carries beserta pengemudinya, pertempatan selesai setelah 3 jam yakni sekitar pukul 2 dan kerugian tak ternilai dialami oleh Belanda, hanya 2 orang dari belanda yang dapat melarikan diri.
Hanya saja ketika melarikan diri ke Indramayu mereka tertangkap warga dan tak bisa melarikan diri, akhirnya dibunuh oleh rakyat. Sementara itu pasukan MAS dinyatakan gugur satu orang.[gm]