Ketika “Mayoritas” Menjadi “Minoritas” di Indonesia


[tajuk-indonesia.com]        

Oleh : Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra

Pilihannya ada pada anda semua warga muslim INDONESIA sebagai MAYORITAS MUTLAK. Wallahu a’lam.

Bagi kita mungkin tidak, tapi kelak anak cucu kita akan menjalani hidup yang berat, mengapa ?

Saudaraku seiman, negeri ini sedang diserang 5 kekuatan besar sekaligus dalam waktu bersamaan: Komunis, Nasrani, Yahudi dan Anti Islam…

Penyerangan telah dimulai sejak 18 tahun yang lalu dengan sangat sistematis, kini mereka telah berhasil masuk ke berbagai bidang: Pemerintah, Ekonomi, Politik, Media, Kesehatan, Pendidikan,Pesantren, dsb..

Mereka juga telah menguasai struktur birokrasi, spt DPR, MPR, KPK, POLISi, bahkan TNI sudah nyaris dilumpuhkan.

Kiyai Pesantren dan Tokoh Akademisi Reformasi sudah mereka jebak dengan uang, sehingga mudah diancam dengan kriminalisasi agar mulai mendukung mereka. Penawaran bersifat duniawi sangat aktif mereka lakukan. RAKYAT DAN GENERASI MUDA dirusak dengan ber-ton2 NARKOBA dari CINA yg masuk dan menyebar dengan mudah melalui aparat2 yg mentalnya sdh dibeli dengan uang…

Paling parah adalah mereka telah berhasil mengubah Konstitusi UUD 45, bahwa kini Presiden bisa dijabat oleh seorang warga negara dengan KTP Non Pribumi.

Beberapa tokoh yang berupaya mengembalikan kemurnian Konstitusi UUD 45 justru kemarin ditangkap dan dicurigai sebagai Pelaku Makar. Ormas2 Islam yg memperjuangkan kebenaran dibungkam dengan kalimat anti Pancasila dan diancam akan dibubarkan tanpa alasan yang dapat dibuktikan.
Fakta kasat mata adalah Reklamasi Jakarta, dengan luas 800 Hektar akan mampu menampung lebih dari 20 juta penduduk imigran Cina. Jika ini tidak berhasil dihentikan, maka….seluruh imigran2 KOMUNIS dari CINA secara otomatis akan menjadi WNI dan memiliki KTP seumur hidup. Mereka akan jadi penyumbang suara tetap setiap kali PILKADA dilangsungkan. Dengan 20 juta suara maka PILKADA akan mudah dimenangkan etnis Cina, sehingga Gubernur dapat dipastikan akan selalu mereka raih, untuk selamanya…

Setelah Jakarta dikuasai, maka berikutnya dengan 200 juta kursi Gubernur dikuasai. Mereka akan kembali masuk mengisi berbagai pulau di negeri ini. Hingga tahun 2020, maka PILPRES pun akan mudah sekali mereka menangkan.
Kini semua tergantung upaya kita. Apakah akan kita biarkan saja semua ini terjadi sampai kita nanti hanya MENYESALINYA…???

Sudah tak bisa lagi kita berharap pada DPR dan MPR yg sdh menjadi boneka2 penguasa… Bahkan TNI pun sdh tidak bisa diharapkan untuk menghalau ancaman ini.

Bila sahabat Muslim tak peduli dengan kondisi ini, maka semua proses destruktif ini tak bisa dihentikan, dan tak ada jaminan anak cucumu terbebas dari murtad. Menjadi budak di negerinya sendiri…

Pada saat itu, setiap hari akan menjadi hari yang berat untuk dilalui, penindasan dan perang sudah pasti tak terelakkan.

Buka mata buka hati wahai saudaraku, beberapa negara Muslim sudah mengalaminya, kini hancur lebur negaranya, kita adalah target mereka berikutnya.

Kondisi mungkin akan segera berubah dalam hitungan bulan, dalam kurun 1 atau 2 tahun, semua proses sudah berjalan. Lakukan sesuatu wahai saudaraku. Beritakan ini kepada sahabat2, saudara2 dan kepada setiap Muslim di negeri ini Sampaikan dengan pelan, dengan kadar yang saudara kita mampu menerimanya. Sungguh Allah Maha Melihat upayamu, hingga kelak Allah akan selamatkan anak cucu kita, karena upayamu hari ini! Semoga kita semua Husnul Khotimah, Aamiin!!!

Kondisi sebenarnya, hanya mengingatkan… agar peduli!!

[Mohon agar dapat disebar-luaskan dengan cara yang arif lagi bijaksana, mudah-mudahan bermanfaat bagi segenap kaum Muslimin NKRI]
_
*Cendikiawan Muslim Indonesia
[gemarakyat]












Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :