Jangan Politisasi Kiai NU di Pusaran Politik
[tajuk-indonesia.com] - Majelis Dzikir Hubbul Wathan yang baru dideklarasikan beberapa waktu lalu terlihat sangat kental bernuansa politis. Majelis yang berisi para kiai Nahdatul Ulama tersebut disinyalir bakal menjadi pintu masuk untuk menyeret kiai NU di salah satu partai politik.
Demikian disampaikan Saefullah selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Umat KMII melalui siaran pers yang diiterima Aktual.com, Selasa (8/8).
“Dugaan Hubbul Wathon akan menjadi organ politis itu terbaca ketika Heri Heryanto yang juga mantan Ketum PMII menjadi sekjen,” ujar Safullah aktivis KMII.
Dikatakan Saefullah, seharusnya faham mengenai rekam jejak Heri Heriyanto yang kerap melakukan politisasi kiai NU untuk menaikkan bargainingnya dihadapan elit politik. Heri, lanjut Saefullah, adalah petualang politik yang selalu mengatasnamakan NU.
“Kami sebagai warga NU tentu sangat was-was dengan manuver ini, apalagi ini menyangkut kiai-kiai yang kami segani dan menjadi panutan warga NU.”
Menurutnya, Heri melalui Hubbul Wathan sedang menyiapkan jembatan politik untuk menyeret kiai NU ke dunia politik. Setelah terlempar dari Partai Kebangkitan Bangsa, sambungnya, mantan Ketum PMII tersebut sedang mennyiapkan sekoci politik untuk berlabuh di PDIP.
“Makanya, dia membangun Hubbul Wathan agar bisa mengklaim sebagai representasi NU dihadapan elit PDIP.”
Islam seharusnya menjadi rahmat untuk semua golongan bukan malah dijadikan alat politik oleh sekelompok orang yang ingin mendapatkan suatu kedudukan semata dengan menghalalkan segala cara dan menyimpang dari ajaran yang kaffah dari Islam itu sendiri.
Maka atas dasar tersebut bahwa Majelis Dzikir Hubbul Wathon harus dibubarkan dan kembali kepada ajaran NU yang kaffah dan lurus, serta kemudian oknum yang diduga mempolitisasi dan menyimpangkan ajaran NU dalam hal ini yaitu Heri Heriyanto tersebut harus segera di tindak secara tegas. [akt]