Gerak Ekonomi Cuma 4%, Senior Indef Tagih Janji Kampanye Jokowi Ekonomi Bakal 7%

[tajuk-indonesia.com]      -       Ekonom senior INDEF, Prof Didik J Rachbini mengkritisi tim ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak ada prestasi, lantaran leadership rendah. Alhasil, janji kampanye Jokowi bisa meleset.

Kata Prof Didik, saat ini, para menteri ekonomi lebih senang berkelahi ketimbang bersinergi sebagai tim yang solid. "Menterinya satu sama lain cekcok berkelahi leadership ekonomi itu tidak ada," kata Didik dalam sebuah diskusi di Kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (5/8/2017).

Didik yang juga pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) ini, mengkritisi nilai ekspor yang terus merosot.

Sejak era SBY hingga Jokowi, kata Didik, nilai ekspor tertinggi sebesar US$200 miliar pada 2012. Namun, saat ini, nilai ekspor RI terus merosot hingga kisaran US$130 miliar atau US$140 miliar saja. "Ekspor bagi suatu negara adalah mendali, China dan AS terus memburu mendali itu (ekspor), tapi kita terus merosot," kata Didik.
"Kira-kira tekor US$60 miliar ya hampir Rp1.000 triliun hilang dan itu harus dikembalikan ekonomi kita. Export policy kita itu karena menterinya saling cekcok," lanjut mantan Anggota DPR asal PAN ini.

Selanjutnya Didik menggugat janji Joko Widodo saat kampanye. Di mana, mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI ini, menyanggupi pertumbuhan ekonomi 7% dalam 3 tahun.

"Gerak ekonomi kita cuma 4%. Itu tidak seharusnya. Kan janji kampanye 7%, mana. Bisa ditagih enggak, kalau pun tak bisa mencapai janjinya, seharusnya pemerintah berupaya agar bisa setidaknya di angka 5%," ujar pria berdarah Madura ini. [inc]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :