Dituding Politisasi Santri, PKB: Tabayyun Dulu
[tajuk-indonesia.com] - Teriakan 'bunuh menterinya' dalam aksi tolak Permendikbud Nomor 23/2017 tentang kebijakan sistem belajar lima hari atau full day school (FDS) juga dikritik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Aksi yang dilakukan kalangan santri tersebut viral karena salah satu orator meneriakkan "bunuh menterinya".
"Saya kira aksi itu diliputi rasa emosi yang berlebih," ujar Sekjen PKB, Abdul Kadir Karding kepada Kantor Berita Politik RMOL, sesaat lalu (Selasa, 15/8)
Menurutnya, tidak ada larangan untuk aksi menyampaikan aspirasi, tapi harus sesuai aturan dan menggunakan bahasa yang etis. Sebab, memakai ruang publik dan didengar banyak orang.
"Saya berharap agar semua aksi yang dilakukan dalam rangka menolak FDS supaya disampaikan dengan bahasa sopan dan pantes. Dan paling penting sesuai aturan yang berlaku," jelasnya.
Disinggung soal PKB dianggap mempolitisasi santri dalam aksi tersebut, Kadir meminta untuk membiasakan tabayyun atau klarifikasi.
"Saya kira perlu ditabayyun dulu, tidak boleh langsung menjudge itu sesuatu yang tidak benar," tukasnya.[rmol]