Politisi Gerindra: Kaesang Jangan Karena Putra Presiden Diperlakukan Istimewa
[tajuk-indonesia.com] - Putra kedua Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep dilaporkan warga bernama Muhammad Hidayat ke Polres Bekasi Kotan atas tuduhan menyebar ujaran kebencian (hate speech) dan menistakan agama.
Laporan tersebut beredar di media sosial dengan nomor LP/1049/K/VI/2017/Restro Bekasi Kota. Muhammad Hidayat merupakan warga kelahiran Tapanuli, Sumatera Utara.
Anggota Komisi III DPR RI, Supratman Andi Agtas menegaskan, semua warga negara kedudukannya sama di depan hukum.
"Menurut saya diproses saja silakan nanti polisi melakukan penyelidikan undang ahli," ujar Supratman di gedung Nusantara III Senayan, Jakarta, Rabu (5/7).
Polisi, kata dia, selayaknya bertindak profesional dengan menyelidiki seobjektif mungkin. Jangan karena Kaesang anak presiden lantas diperlakukan istimewa.
"Kalau objektif, berarti kan memperlihatkan bahwa betul-betul Polri profesional dalam melihat suatu kasus yang terjadi," ujarnya lagi.
"Maksud saya perlakuan istimewa itu kalau terjadi tindak pidana ya harus diproses, itu saja," terang legislator Gerindra tersebut.
Muhammad Hidayat melaporkan Kaesang ke polisi karena dinilai telah mengunggah video blog (vlog) bernada ujaran kebencian.
Vlog milik Kaesang dimaksud diunggah pada 27 Mei 2017.
Dalam video berdurasi 2 menit 41 detik itu, awalnya Kaesang menyinggung soal ada oknum yang sukanya meminta-minta proyek pemerintah. Setelah itu, Kaesang juga menyinggung soal pentingnya menjaga generasi muda dari hal-hal negatif.
Berikut kutipan kalimat Kaesang seutuhnya:
"Ini adalah salah satu contoh, seberapa buruknya generasi masa depan kita. Lihat saja.... (Video itu kemudian menampilkan anak-anak berteriak "bunuh, bunuh, bunuh si Ahok. Bunuh si Ahok sekarang juga").
Di sini aku bukannya membela Pak Ahok. Tapi aku di sini mempertanyakan, kenapa anak seumur mereka bisa begitu? Sangat disayangkan kenapa anak kecil seperti mereka itu udah belajar menyebarkan kebencian? Apaan coba itu? dasar N**** (sensor bunyi). Ini ajarannya siapa coba? dasar N**** (sensor bunyi).
Ndak jelas banget. Ya kali ngajarin ke anak-anak untuk mengintimidasi dan meneror orang lain. Mereka adalah bibit-bibit penerus bangsa kita. Jangan sampai kita itu kecolongan dan kehilangan generasi terbaik yang kita punya.
Untuk membangun Indonesia yang lebih baik, kita tuh harus kerja sama. Iya kerja sama. Bukan malah saling menjelek-jelekan, mengadu domba, mengkafir-kafirkan orang lain. Apalagi ada kemarin itu, apa namanya, yang enggak mau menshalatkan padahal sesama Muslim, karena perbedaan dalam memilih pemimpin. Apaan coba? Dasar N**** (sensor bunyi)
Kita itu Indonesia, kita itu hidup dalam perbedaan. Salam Kecebong".[pm]