Pesan Buat Jokowi: Ayo Urus Rakyat, Jangan Konsentrasi pada RUU Pemilu demi Capres Tunggal!


[tajuk-indonesia.com]           -           Hampir tiga tahun Joko Widodo duduk di kursi Presiden RI dengan teori pembangunan infrastrukturnya, daya beli masyarakat justru turun. Beberapa proyek infrastruktur terancam mangkrak.

Kesimpulan itu disampaikan mantan staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Arief menyikapi turunnya daya beli masyarakat, seperti yang diakui Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
Teori “infrastruktur” ala Jokowi yang dimaksud Andi Arief adalah "belanja infrastruktur besar-besaran dengan sendirinya akan mengangkat derajat rakyat miskin". “Jokowi punya teori sendiri, bahwa belanja infrastruktur besar-besaran dengan sendirinya mengangkat derajat rakyat miskin, sangat dan mendekati,” tulis Andi di akun Twitter @andiariefaa.

Terkait hal itu, Andi meminta Presiden Jokowi untuk berkonsentrasi soal anjloknya daya beli masyarakat. “Ayo Pak Jokowi lebih semangat mengurus rakyat, jangan berkonsentrasi pada RUU Pemilu yang mengarah pada calon tunggal,” tegas @andiariefaa.

Secara khusus, Andi meminta Jokowi menyudahi “serangan” buzzer yang terus mengarah pada sepuluh tahun kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Harap Pak Jokowi menyudahi upaya para buzernya untuk menyerang 10 tahun SBY. Karena sudah terjadi perbedaan, saat ini daya beli menurun,” tulis @andiarief.

Andi Arief pun melampirkan tulisan bertajuk “Keep Buying Strategy, Cara SBY dan Demokrat Jaga Daya Beli Masyarakat” yang ditulis mantan aktivis PRD ini.

Sindiran keras pun dilontarkan Andi Arief soal anjloknya daya beli masyarakat tersebut. “Kalau Presiden memimpin negara daya beli masyarakat tutun, lalu kira-kira apa lagi yang harus turun?” tegas @andiariefaa.[pm]










Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :