Jokowi Memang Berhak Libur Bersama Keluarga Tapi Kurang Pas, Ini Pertama dalam Sejarah Balita Ikut KTT G-20
[tajuk-indonesia.com] - Presiden Joko Widodo bagaimana pun juga punya hak untuk berliburan, apalagi bersama keluarga. Karena tugas sebagai presiden sudah barang tentu bukan tugas yang mudah, juga dipastikan menguras pikiran dan tenaga.
Masalahnya adalah, liburan bersama keluarga itu kurang pas bila menggunakan pesawat kepresidenan.
Demikian dikatakan politisi Partai Demokrat, Andi Arief, Sabtu pagi (8/7).
“Jokowi berhak liburan bersama keluarga ke luar negeri, tapi kurang pas kalau menggunakan pesawat kepresidenan. Keluarga dibawa seberoyotan (serombongan) menghadiri acara penting G-20 tentu tidak pas, kecuali mereka semua tim substansi yang akan jadi tema KTT,” kata mantan Staf Khusus Presiden itu.
Andi Arief menambahkan, bila benar cucu presiden ikut dalam rombongan Presiden Jokowi, maka ini adalah kali pertama yang terjadi dalam sejarah dimana anak balita ikut KTT G-20.
Andi Arief yang pernah lama bertugas di Istana mengatakan, berdasarkan pengalamannya, KTT G-20, APEC dan sebagainya adalah kegiatan yang sangat besar, Biasanya delegasi resmi tidak punya waktu berleha-leha karena pada dasarnya sedang melakukan perang diplomatik.
“Mohon maaf sebesar-besarnya buat cucu Jokowi yang kalau benar ikut, menjadi korban bully karena ulah sekeliling Presiden yang diam saja,” masih ujar Andi Arief.
Dia mengingatkan bahwa pesawat kepresidenan adalah salah satu fasilitas negara untuk memudahkan tugas Jokowi sebagai kepala negara, bukan sebagai kepala keluarga.
Menurut Andi Arief, wajar saja bila Presiden Jokowi mendidik anak-anaknya untuk menghadiri acara-acara tertentu di dunia. Tetapi, melibatkan menantu dan cucu sudah tidak lazim.
“Sekarang pasti para Jokower sedang mencari apakah ada foto SBY dan keluarga sebroyotan naik pesawat kunjungan luar negeri. Gak bakal ada,” demikian Andi Arief.[rmol]