Waduh..! Djarot Dinilai Sulit Wujudkan Sisa Program Jokowi-Ahok
[tajuk-indonesia.com] - Djarot Saeful Hidayat resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang tersandung kasus penistaan agama.
Banyak pekerjaan yang belum tuntas, Djarot diminta fokus susun keuangan dan rencana kegiatan 2018 agar program rakyat tercapai.
Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Jogo menilai bahwa sisa waktu kepemimpinan Gubernur Djarot yang hanya menyisakan sekitar 4 bulan, sangat sulit untuk menuntaskan program prioritas yang diwacanakan pada masa Gubernur Jokowi-Ahok.
Menurut Nirwono, apabila itu dipaksakankan tentu hasilnya tidak akan maksimal, bahkan aspek kelaikan bisa terabaikan hanya untuk mngejar waktu.
Dia menyarankan agar Gubernur Djarot bisa memilih prioritas mana saja yang paling realistis untuk dituntaskan sampai dengan Oktober dan mana yang bisa sampai dengan Desember.
"Itu lebih bijak. Penyelesaian 6 rumah susun sewa, Light Rail Transit (LRT), revitalisasasi waduk, peremajaan bus sedang dan sebagainya itu sangat sulit," kata dia, Jakarta, Kamis (15/6/2017).
Nirwono menyebut, tidak sedikit kendala yang akan menghambat pencapaian RPJMD. Bahkan, dia menilai bila semuanya itu akibat kepemimpinan Ahok yang tidak mau mendengarkan aspirasi warga.
Dia menjelaskan, dalam mewujudkan visi misi yang merupakan janji kepala daerah terhadap warganya saat meminta dukungan, Mantan Gubernur Ahok harusnya membangun suasan kondusif dan melibatkan masyarakat. Jangan sampai antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak saling mendukung seperti yang terlihat saat ini.
Misalnya saja dalam penanganan banjir yang menjadi prioritas dalam visi misi Jakarta Baru. Seharusnya, kata Nirwono, apabila masih terjadi banjir, Ahok tidak menyalahkan kinerja anak buahnya.
Sebaiknya, Ahok menunjukan empatinya kepada warga yang terdampak banjir, menunjukan rasa prihatin dan kalau perlu blusukan ke kawasan banjir.
"Memohon maaf masih banyak pekerjaan rumah dalam penanggulangan banjir. Untuk itu mohon dukungan warga untuk bersama menangani banjir. Kalau menyalahkan anak buah akhirnya anak buah curhat ke media, dan warga semakin putus asa dengan kepemimpinan Ahok, dan tidak menyelesaikan masalah," imbuhnya.[pm]