Ketimbang Fullday School, Demokrat: Lanjutkan Saja Kebijakan SBY


[tajuk-indonesia.com]          -          Ketua Komisi X DPR Teuku Riefky Harsya, menyarankan agar Mendikbud Muhadjir Effendi melanjutkan kebijakan pendidikan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu menjadi penengah, kata Teuku, seiring banyaknya kritikan soal kebijakan 5 hari sekolah sepekan dengan waktu belajar 8 jam sehari atau fullday school.

“Kalau tujuan kebijakan Pemerintah tersebut untuk membangun kharakter dan wawasan kebhinekaan, sebetulnya pemerintah tinggal melanjutkan saja kebijakan Pemerintahan SBY tentang Kurikulum 2013 (K-13), gitu aja kok repot," ujar Teuku kepada TeropongSenayan, Minggu (18/6/2017).
Teuku menjelaskan, guna menghadapi era globalisasi, kebijakan K-13 telah mengamanatkan seluruh mata pelajaran untuk membentuk murid agar mempunyai kompetensi sikap, kompetensi ketrampilan dan kompetensi pengetahuan.

"Bila dikaitkan wawasan Kebangsaan dan Kebhinekaan, dalam K-13 mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) telah diperluas menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN). Dimana yang tadinya pendekatan hafalan telah diubah menjadi pendekatan kasus sehingga siswa dapat memahami dari pendekatan Pancasila, UUD, Kebhinekaan dan NKRI," kata Wasekjen DPP Partai Demokrat itu.

Untuk itu, ia mengungkapkan Komisi X meminta kepada Mendikbud agar mengkaji lagi soal FDS tersebut.

“Walaupun demikian, Kami telah mengingatkan Mendikbud untuk mengkaji kembali kebijakan tersebut serta meminta Pemerintah terlebih dahulu untuk berkoordinasi, baik dengan dengan ormas ormas Islam seperti, MUI, NU dan Muhammadiyah, maupun dengan para Kepala Daerah," ungkapnya.[mb]










Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :