Adhie Massardi: JPU Jangan jadi “Jaksa Pembela Uahok”!
[tajuk-indonesia.com] - Sindiran keras dilontarkan tokoh Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi jelang pembacaan vonis kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), 9 Mei 2017.
Mantan juru bicara Presiden KH Abdurrahman Wahid ini menyoal ringannya tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) kasus Ahok. “JPU seharusnya menjadi Jaksa Pembela Umat bukan malah menjadi Jaksa Pembela Uahok...!” sindir Adhie di akun Twitter @AdhieMassardi, meretweet kicauan akun @abdrachim001.
Sesuai rencana, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) akan menggelar Aksi Simpatik 55 pada 5 Mei 2017.
Aksi 55 merupakan ekspresi sebagian umat Islam yang merasa terusik keadilannya akibat tuntutan ringan jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan Kasus Penodaan Agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Jelang Aksi 55, Ketua GNPF MUI, KH Bachtiar Nasir menyampaikan seruan kepada seluruh umat Islam dan rakyat Indonesia. Berikut seruan GNPF MUI:
Assalamu Alaikum wr wb. Salam Spirit 212.
Aksi Simpatik 55 adalah sebuah ekspresi sebagian umat Islam yang merasa terusik keadilannya akibat tuntutan ringan jaksa penuntut umum (JPU) dalam persidangan Kasus Penodaan Agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Karenanya, ini adalah aksi untuk mendukung independensi hakim dalam persidangan kasus penodaan agama, untuk menjatuhkan hukum berdasarkan nurani.
Kepada hakim yang terhormat dan hakim yang mulia, kami tidak pada posisi untuk menekan sistem peradilan sedikit pun. Kami hanya bermunajat kepada Allah SWT di Masjid Istiqlal dan menyampaikan aspirasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia, dan setelah itu kami serahkan keputusan kepada yang Mulia Majelis Hakim, dan kami bertawakkal kepada Allah SWT Yang Maha Adil.
Kepada Muslimin dan Muslimat, siapkan empat hal yang harus kita lakukan dalam Aksi Simpatik 55:
1. Bersih
Jagalah kebersihan hati, kebersihan pikiran, kebersihan diri, dan kebersihan lingkungan. Masing-masing membawa kantong plastik dan membuang sampah di tempatnya. Jangan biarkan secarik kertas pun berserakan dan jaga kebersihan bersama.
2. Tertib
Tertib di jalan, tertib di kendaraan, tertib berlalu lintas, tertib di tempat-tempat umum dan sebagai seorang hamba jadilah hamba yang beradab dengan menjaga ketertiban umum dan jangan berpikir untuk melanggar aturan.
3. Aman
Orang-orang yang beriman menjadikan aman dengan keimanannya dan menjaga keamanan bagi lingkungan sekitarnya. Jika ada provokasi atas nama agama dan itu tidak memberikan rasa aman bukanlah ciri-ciri orang yang beriman. Karenanya jangan terprovokasi untuk melakukan tindakan yang menimbulkan kerusakan. Tindakan merusak fasilitas publik diharamkan dalam agama. Kita bermohon kepada Allah dan Allah pasti menurunkan keadilan-Nya di Indonesia untuk hamba-Nya yang bermunajat kepada-Nya.
4. Damai
Hati yang damai, pikiran yang damai, orasi yang damai, dan sebarkan kedamaian karena Islam adalah agama damai. Sayangi orang di sekeliling kita, para ibu berjalan dan berkumpul sesama kaum ibu, dan para pria jagalah martabat kaum hawa dan jagalah mereka. [ito]