PPP Dukung Ahok, Habib Rizieq: Mereka tak Berhak Lagi Gunakan Lambang Kabah
[tajuk-indonesia.com] - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab menyayangkan keputusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mendukung terdakwa kasus penistaan agama Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
"Saat
ini kubu PPP dua-duanya sudah mendukung orang kafir jadi gubernur di
Jakarta. Karena itu, mereka tidak berhak lagi menggunakan lambang Kabah,
tidak boleh Kabah dikibarkan untuk dukung orang kafir," jelas Habib
Rizieq saat acara Multaqo Ulama se-Jawa Barat dan Banten di Markaz
Syariah Megamendung, Bogor, Rabu (5/4) lalu.
Menurutnya,
siapapun tidak boleh sembarangan menggunakan lambang Kabah. "Kabah itu
sesuatu yang harus dijaga dan dihormati," ucapnya.
Itulah
kenapa, kata Habib Rizieq, saat ini para Ulama Ahlussunnah wal Jamaah
sudah ada yang Mufarokoh (keluar berjamaah) sebagai bentuk protes atas
kebijakan PPP tersebut. "PPP itu milik umat Islam, tidak boleh digunakan
seenaknya," tegasnya.
Habib
menilai, keputusan PPP mendukung Ahok itu sebagai penghianatan terhadap
umat Islam dan para Kyai. "Dan keputusan para Ulama untuk mufarokoh
supaya jadi pelajaran agar mereka kembali kepada jalan Allah,"
ungkapnya.
Ia
mengungkapkan masalah ini bukan untuk ikut campur urusan partai
politik, "Saya bukan poltisi, saya hanya guru ngaji yang ingin
mengatakan yang hak itu hak dan yang batil itu batil. Dan siapapun kalau
mereka melanggar harus kita berikan teguran," tuturnya.
"Dan kalau mereka keluar dari jalan Allah ini tanda kehancuran mereka," tambahnya.
Meski
demikian, Habib Rizieq tetap menyerukan agar PPP bisa diselamatkan
kembali. "Saya ingatkan kepada semua, kita harus berjuang untuk
menyelamatkan PPP, mengusir orang-orang munafik dari dalam PPP,"
tandasnya. [sic]