Panglima SBB BMI Sebut Tamasya Al Maidah Ganggu Keamanan


[tajuk-indonesia.com]           -           Satria Bela Bangsa Banteng Muda Indonesia (SBB BMI) yang merupakan organisasi sayap dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menolak dengan tegas aksi Tamasya Al Maidah. Tamasya Al Maidah akan digelar untuk mengawal tiap TPS saat pemungutan suara Pilgub DKI Jakarta 2017 putaran kedua 19 April mendatang.

Panglima Tinggi Satria Bela Bangsa T Rusli Ahmad mengatakan, gerakan Tamasya Al Maidah yang akan mendatangkan massa dari berbagai daerah di Indonesia untuk memantau jalannya pencoblosan hingga penghitungan suara di 13.203 TPS di seluruh wilayah Jakarta dapat mengganggu proses pesta demokrasi warga DKI.

“Satria Bela Bangsa Banteng Muda Indonesia (SBB BMI) dengan ini menolak dengan tegas (Tamasya Al Maidah). Pengerahan massa akan menggangu keamanan, ketertiban, kamtibnas DKI Jakarta,” ujar Rusli di Markas SBB BMI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/4).
Rusli mengimbau, sebaiknya semua pihak mempercayakan sepenuhnya kepada TNI dan Polri yang sudah menyatakan siap dengan seluruh personel yang disiagakan di setiap TPS. Menurut Rusli, beberapa waktu lalu sejumlah ormas yang berada di Jakarta sudah bersepakat untuk menciptakan pilkada yang baik dan damai.

“Kita percaya saja deh dengan TNI dan Polri yang sudah menyatakan siap dengan seluruh personelnya, dengan satu orang TNI, satu orang polisi di setiap TPS. Dan juga kita, bersama beberapa ormas yang ada di DKI ini, bersepakat bagaimana jalannya pencoblosan pada tangal 19 April nanti itu berjalan dengan baik, dengan damai,” katanya.

Rusli mengkhawatirkan, bentuk gerakan dari yang akan memobilisasi masa dari luar Jakarta untuk mendatangi tiap TPS yang tersebar di seluruh wilayah ibu kota dapat menimbulkan kegaduhan dan berpotensi menimbulkan konflik horizontal.

“Namanya saja tamasya, berarti mendatangkan dari luar, artinya kalau mendatangkan dari luar biasanya yang membuat kegaduhan itu orang luar. Gak mungkin orang kampus itu sendiri yang membuat kegaduhan, gak mungkin masyarakat atau warga setempat membuat rusuh di warganya sendiri,” ungkap Rusli.[pm]












Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :