Curhat ke DPR, Budi Waseso: Pemerintah Minim Dukung BNN
[tajuk-indonesia.com] - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan pihaknya telah menangkap jaringan narkotika asal Malaysia di Kalimantan Barat. BNN merasa kesulitan mengungkap jaringan tersebut sehingga membutuhkan waktu sekitar 1 bulan.
Lambannya waktu penelusuran, kata dia, dikarenakan keterbatasan alat dan fasilitas. "Kami menelusuri jaringan ini paling cepat 1 bulan keterbatasan alat kami, alat kami itu kalau ikuti terus harus dengan dengan sasaran, ada panas dia mati. Harus mengulangi lagi Pak," kata Waseso saat rapat kerja dengan Komisi III, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/4).
Petugas BNN harus pro aktif dan militan menelisik keberadaan jaringan Malaysia. Bahkan, banyak petugas yang tidak pulang selama dua bulan untuk membuntuti pergerakan jaringan itu. Sayangnya, dukungan pemerintah tidak sepadan dengan upaya BNN.
"Di Kalimantan sudah lebih dua bulan anggota terus menerus tidak bisa pulang. Ini permasalahan dukungan yang kita dapat untuk pengungkapan ini tidak seimbang," terangnya.
Wasesp mengaku keluhan soal minimnya dukungan pemerintah kepada BNN telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Saat bertemu Presiden, Waseso menyebut anggotanya masih semangat menjalankan tugas.
"Saya telah sampaikan ke bapak Presiden sementara aman, karena anggota masih militan dan punya semangat," ujarnya.
Mantan Kabareskrim ini mengungkapkan, tidak jarang anggotanya banyak diimingi sejumlah uang oleh para kartel asal Malaysia itu. Jaringan Malaysia itu disebut memiliki kekuatan finansial yang besar.
"Jaringan Malaysia punya dana finansial. Kami sampaikan ke Malaysia ini fakta yang dikerjasamakan. Hanya memang belum. Kerja sama terus kita ungkap. Kita ingin jaringan di luar diungkap negara-negara itu," pungkasnya.[mdk]