Anggota Komisi I DPR RI Nilai Pengibaran Bendera Cina Hina Kedaulatan RI
[tajukindonesia.net] - Anggota Komisi I DPR RI Elnino H Mohi menegaskan, Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas atas insiden pengibaran Bendera Cina oleh pekerja negara tersebut di Maluku Utara, belum lama ini.
"Indonesia ini bangsa yang seringkali terlalu toleran kepada asing. Apa-apa, dikasih asing. Apa-apa, mengalah kepada asing. Mestinya kita lebih dulu memperkuat diri kita sendiri, berdiri di kaki sendiri (Berdikari), sebelum toleran kepada asing," tandas politisi Gerindra ini saat dihubungi TeropongSenayan di Jakarta, Senin (28/11/2016).
Menurutnya, insiden pengibaran bendera Cina di wilayah kedaulatan NKRI merupakan pelanggaran serius yang musti disikapi secara tegas oleh Pemerintah Jokowi.
"Bendera asing ditancapkan di bumi Indonesia, bagi saya, bukanlah hal yang substansial, tetapi penting juga karena berkaitan dengan simbol-simbol penguasaan dan kedaulatan," tegasnya.
Namun, kata dia, yang lebih penting lagi adalah negara ini mesti diarahkan oleh presiden agar benar-benar menjadi negara yang mandiri, berdikari, berdaulat di tanah, air dan udara.
Selain soal insiden pengibaran bendera Cina, lanjut dia, yang musti disikapi secara serius oleh pemerintah adalah keberpihakan pemerintah terhadap pekerja pribumi.
"Penggunaan bahasa asing di proyek-proyek di negeri ini disebabkan oleh banyaknya tenaga kerja asing yang bekerja di proyek itu. Nah, ini yang lebih penting. Mestinya tenaga kerja Indonesia yang bekerja di situ. mengingat pengangguran kita juga banyak. Selalu saja alasan klasik yang dipakai adalah tenaga kerja Indonesia tidak kompeten," sindir dia.
"Padahal, kalau memang tidak kompeten, maka dilatih dulu dong tenaga kerja kita, baru bikin proyeknya. Sayang kalau anak bangsa ini hanya menjadi penonton di negerinya sendiri," tambahnya.
Diketahui, para pekerja Cina yang bekerja di pabrik Smelter yang ada di Maluku Utara dengan sengaja mengibarkan bendera negaranya berdampingan dengan bendera Merah Putih. [ts]