Ups... Kepretan RR Terbukti Buat JK Kebakaran Jenggot, Kini Rini Sumarno Pun Harus Dicopot!
[tajuk-indonesia.com] - Kepretan Rajawali mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli bukan hanya isapan jempol belaka. Sehari setelah dilantik menjadi Menko Kemaritiman secara lugas Rizal Ramli (RR) meminta dibatalkannya kontrak pembelian pesawat Airbus A 350 karena akan merugikan dan membangkrutkan Garuda.
Hal itu disampaikan Pengamat Kebijakan Publik Syafril Sjofyan kepada redaksi, Jumat (24/7)
Menurut Syafril yang merupakan aktivis 77-78 itu, semua kritik RR bukan
sekadar kepretan tidak berdasar. Bahkan sejak sebelum diangkat jadi
Menko Kemaritiman
RR kerap melontarkan kritik keras dan terbukti benar. Sebagai ekonom
dunia keahlian RR melalui kritiknya sangat diperhitungkan. Semua kritik
RR imbuh Syafril jika diikuti selalu dengan data, analisis dan solusi.
"Termasuk kepretan tentang Pembangkits Listrik 35.000 Megawatt, yang
menyebabkan JK sebagai wapres pada waktu itu kebakaran jenggot. Padahal
sekarang sudah diakui oleh Pemerintah bahwa paling akan tercapai 20.000
MW. Tak jaud dari taksiran RR di angka 18.000 MW,"beber Syafril
Tak hanya JK, kepretan RR soal Tambang Gas Masela yang harus di darat
(onshore) pun akhirnya diamini oleh pemerintah Jokowi. Belum lagi bicara
kepretan RR soal kebijakan reklamasi yang dilakukan oleh Gubernur DKI
Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) yang memang akhirnya terbukti
bermasalah.
Namun demikian, Syafril mengajak masyarakat juga harus melihat sisi lain
dari keakuratan kritik Rizal Ramli. Masyarakat saat ini harus fokus
mengawal kerugian dan pemborosan yang harus ditanggung oleh pemerintah
dan rakyat.
Menurut Syafril, selama tahun 2016 Garuda Indonesia Grup mendatangkan 17
unit pesawat baru, salah satu tujuannya adalah untuk melayani
penerbangan rute Internasional. Namun sayangnya saat itu kepretan RR
dianggap mengganggu kenyamanan pemegang kebijakan di lingkungan BUMN
termasuk PT. Garuda Indonesia sehingga tidak dihiraukan.
Atas dasar kerugian itu, Presiden Joko Widodo harus semakin profesional
berikut reward and punishment terhadap kebijakan di jajaran bawahnya.
Dalam hal ini menurut Syafril Menteri BUMN Rini Sumarno harus diminta
pertanggung jawabannya.
"karena sejak awal sudah diberi early warning oleh koleganya. Menteri
BUMN Rini Sumarno yang jelas sudah membuat kerugian dalam kebijakannya
harus diberhentikan oleh Presiden sebagai punishment. Masyrakat juga
harus menuntut Rini tanggung jawab serta siap mundur karena
kebijakkannya merugikan negara,"tegas Syafril
Untuk diketahui, karena tidak mendengar kritikan RR saat itu, laba
bersih perusahaan maskapai penerbangan Garuda terjun bebas. Pada tahun
2016 laba perusahaan plat merah itu terjun bebas hingga 89,45 persen
atau tercatat hanya sebesar 8,1 juta Dollar AS.[rmol]