Ups.... Dicari: Setelah AHY Tersingkir Di Putaran Pertama, Antasari Menghilang
[tajuk-indonesia.com] - Suhu perpolitikan di DKI Jakarta semakin memanas, apalagi menjelang pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran kedua 19 April 2017 mendatang.
Segala hal akan dilakukan agar menang. Baik itu oleh paslon Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat atau Anies
Baswedan-Sandiaga Uno.
Tapi tentu saja kecurangan dan kelicikan yang ditunjukkan timses
Ahok-Djarot sangat kentara, apalagi ada dugaan bahwa mereka didukung
penuh pemerintah.
Kita tentu masih ingat, sehari jelang pencoblosan pilkada DKI putaran
pertama, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar
yang baru saja bebas dan diberi grasi oleh Jokowi, berkoar-koar di
media. Dengan lantang ia melaporkan dugaan kriminalisasi terhadap
dirinya ke Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa, 14 Februari 2017.
Ia menganggap kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran,
Nasrudin Zulkarnaen, yang menjeratnya merupakan rekayasa pihak tertentu
berkaitan dengan perkara yang ditangani KPK saat ia menjabat ketua lembaga anti-rasuah itu.
Antasari menyebut Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mengetahui
persis kasus yang menjeratnya dan meminta SBY jujur kepada publik.
Akibat dari ucapan yang menuduh SBY, putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono
(AHY) yang mengikuti kontestasi pilkada DKI Jakarta bersama dengan
Sylviana Murni harus menelan kekecewaan karena elektabilitas mereka
menurun drastis, sehingga AHY harus tersingkir pada putaran pertama 15
Februari 2017 lalu.
Pola kecurangan ini ternyata menjadi perhatian seorang netizen di lini massa twitter.
Mgkn nanti sehari sebelum pencoblosan orang ini akan muncul lg hajar Anies Sandi pic.twitter.com/1cAZAinyEY— Umar Yang Agung (@Umar_Hasibuan) March 27, 2017
Anehnya, setelah pilkada putaran pertama selesai dan AHY tersingkir,
Antasari bak hilang ditelan bumi. Padahal sebelum pencoblosan 15
Februari 2017, ia muncul dalam berbagai kesempatan bersama tim sukses
Ahok.
Sangat mungkin terjadi dan perlu diwaspadai, munculnya
"Antasari-Antasari" lain, tokoh yang begitu pandai memutarbalik fakta,
hanya untuk menyingkirkan lawan politik sang petahana.[pid]